Nice Homework#9
Bunda Sebagai Agen Perubahan
Bismillah,
Membaca NHW#9 ini, membuatku terpaku beberapa saat pada Qur’an surah Ar Ra’d ayat 11 yang penggalannya sebagai berikut:
“.....Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…”
Ayat ini menyadarkanku bahwa perubahan itu bukan sulap bukan sihir yang silsalabim jadi, tapi proses yang terus menerus sepanjang waktu.
Ikhtiar kita sebagai manusia untuk berubah menjadi lebih baik lagi dan setelah berubah maka Allah akan menurunkan pertolonganNYA.
Jangan pernah bermimpi mengubah dunia, sebelum mampu merubah diri sendiri.
_Everyone is a Changemaker_
( Setiap orang adalah agen perubahan)
( Setiap orang adalah agen perubahan)
Sepakat pakai banget dengan tagline ini
Setiap diri, adalah agen perubahan
Perubahan besar berasal dari perubahan - perubahan kecil pada diri pribadi.
Dan Ibu, adalah perempuan yang menjadi wasilah perubahan dalam keluarga
Maka sangat relevan sekali ketika di awal program matrikulasi kita, materi pertama kali tentang adab menuntut ilmu yang salah satu indikator keberhasilan para penuntut ilmu adalah adanya perubahan dalam dirinya.
Ilmu yang berbuah amal.
Masih ingat banget dulu belum berilmu, masih suka membuang waktu dengan nonton tivi, sejam-dua jam dan seterusnya tanpa terasa.
Mulai dari info gosip sampai aneka sinetron.
Jangan salahkan jika anak-anak meniru meski kontennya berbeda
Sadar akan hal itu, kami mencoba membuat batasan tontonan, Bunda tentunya harus yang lebih dahulu memulai
Berhasil
Lalu, ketika media semakin tak ramah
Kami memutuskan menutup tivi 100% dan Alhamdulillah hampir 5 tahun tanpa tivi
Juga dengan gadget,
Saat si bungsu mulai suka game dan susah dibatasi
Kami merumuskan batasan penggunaan gadget 1 jam per hari.
Tercetuslah gerakan “Gembira” : Gerakan Maghrib-Isya bersama keluarga : waktu tanpa gadget.
Setiap perubahan, tak mudah tentunya
Banyak tentangan dan jatuh bangun nya.
Itulah proses.
Termasuk proses menumbuhkan empati agar perubahan ini tidak hanya pada lingkup kecil keluarga kami.
Menularkannya kepada keluarga terdekat, sahabat dan teman
Semoga bisa lebih luas lagi menjadi agen perubahan dalam masyarakat
Saat halaqoh keluarga kemarin , suami membuka diskusi dengan filosofi pohon.
Jika ingin pohon yang berbuah manis, maka siapkan dulu bibit yang baik.
Buah : amal
Bibit : niat
Perbaiki niat dengan niat yang baik, aplikasikan niat yang baik itu dalam kerja - kerja kita.
Maka berdasar niat yang baik tersebut, kami mencoba merumuskan tabel berikut ini:
Demikian dari rumah untuk masyarakat.
Dengan kata kunci:
Perubahan diri
Perubahan anggota keluarga
Perubahan dalam masyarakat.
Semoga di mudahkan
-------------------
Balikpapan,
“Ngetik ulang yang kedua kali”
Komentar
Posting Komentar