Langsung ke konten utama

Jurnal ke 3

 Passion for Nation



Pekan ini di kota kami Hexagon City  telah memiliki perangkat kota. Ada walikota, gubernur bank, juga perangkat lainnya. Dan, tagline Passion for nation

sudah mulai rilis.


Nah, salah satu syarat hidup di negeri Hexagon City adalah mengaktivasi passion.


Apa sih passion itu?

Kita pernah kan merasa suka banget terhadap sesuatu hingga tak terasa berkutat di bidang itu membuat hati kita bahagia, mata kita berbinar, lupa waktu, lupa utang eh.

Mengapa bisa begitu? Karena ada perasaan  yang kuat yang menarik energi yang kita punya untuk melakukan sesuatu itu.

Lalu perasaan itu menjadi akar dari berbagai hal sebelum kita melakukan sesuatu itu.

Bahkan mendorong kita untuk melakukan sesuatu itu tanpa diperintah atau diminta. Langsung yak aja, jalan.


Apakah passion itu semacam hobby, atau kesukaan gitu?

Serupa tapi tak sama,  passion itu bisa berasal dari hobby yang terus menerus dilakukan dengan sukarela dan membuat bahagia.

Sementara hobby adalah sesuatu yang menghibur, misalnya berkebun untuk menghilangkan penat tapi pada waktu tertentu saja.

Dari hobi bisa menjadi passion. Tapi tidak semua hobi bisa menjadi passion. Ada yang tetap berupa hobby saja.


Pembagian passion

1. Passion for knowledge, tahap mempelajari suatu keahlian atau pengetahuan tanpa diminta

2. Passion for business, melakukan sesuatu dengan sukarela hingga menjadikannya sarana untuk memperoleh finansial sehingga tak membuatnya bergantung pada orang lain

3. Passion for service, dorongan untuk sukarela terhubung dan melayani orang lain

4. Passion for people, tahap ketika seseorang untuk dengan senang hati membentuk, menjaga dan mengembangkan orang lain.


Dalam pengembangannya Passion dibagi lagi menjadi empat tahapan:

  1. Fundamental life stage, tahap awal merupakan passion for business

  2. Forefront life stage, tahap ketika passion itu sudah masuk dalam fase menghasilkan finansial

  3. Foster life stage, tahap seseorang mengangkat passionnya untuk berbagi dan melayani

  4. Final life stage, tahap ketika sudah mulai bermanfaat bagi orang lain, wilayah dan negara.


Lalu sudah sampai tahap mana Bunda?

Sebentar, setelah disodori canvas passion baru nih berpikir keras sampai manakah diriku? Passion apa yang paling aku banget?


Saat menyematkan pendidikan sebagai passionku waktu pendaftaran kelas bunda produktif bukan tanpa pemikiran mendalam. Yap, aku mantap memilih pendidikan karena bidang inilah yang selama ini kugeluti. Educator adalah personal branding dalam talent mapping. Selama 18 tahun mengajar, lalu merintis lembaga pendidikan, menjadi pengembang sdm dalam lembaga tersebut membuatku yakin bahwa pada bidang pendidikan ini lah mataku berbinar.


Selalu ada rasa bahagia membicarakan perihal pendidikan. Aktif dengan bahagia di milis pendidikan, grup diskusi pendidikan di facebook juga whatsapp.


Saat sudah resign dari mengajar di sekolah formal pun masih tetap berbahagia dengan pendidikan, terlebih ada anak-anak yang belajar mandiri di rumah.


Pernah punya mimpi besar mendirikan lembaga pendidikan formal, dan itu sudah terwujud dari 7 tahun yang lalu. Lalu setahun terakhir ini mendirikan lembaga pendidikan baru yang sistemnya, metodenya sudah hampir mendekati idealismeku. Bahagia.


Oleh karena itu, dalam canvas passion ini, knowledge management adalah pilihanku. Apa sih knowledge management itu?

Suatu proses menciptakan, membagikan, menyusun dan mengelola suatu pengetahuan dan informasi pada sebuah organisasi.

Tahapannya antara lain :

  1. Capturing

  2. Organizing

  3. Refening

  4. Transfer


Alurnya dari :

Peopel --- proses --- practice --- improment --- insight --- information


Sasarannya :

  1. Anak-anak dan keluarga

  2. Sdm pada lembaga pendidikan kami


Berikut adalah canvas passionku:

Setelah canvas selesai dan di share pada co housing kami, selanjutnya kami mulai menyusun puzzle-puzzle passion dari para tetangga di coba housing kami. Hingga hari ini diskusi tentang proyek yang akan kami lakukan bersama masih berlangsung di co housing kami.


Sementara kami sepakat dengan projek : laboratorium yang akhirnya mengerucut menjadi Women Emporwement and Education Laboratory (WEEL) dengan output berupa Guide book.


Nah seperti apa nantinya, tunggu pada jurnal berikutnya.


#HexagoniaCity

#Hexagonia

#Projectpassion

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit