Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Hadiah

Tidak diragukan lagi kemuliaan agama ini. Bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun, karena dibalik kesederhanaan itu terdapat makna yang luar biasa ketika ditadaburi dan diamalkan.  Contohnya adalah membiasakan saling memberi hadiah. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  تَهَادُوا تَحَابُّوا “Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“. Saling memberikan hadiah ini akan menumbuhkan rasa saling cinta dan persatuan. Karenanya Islam mencintai persatuan dan bukan perpecahan. Ketika kita memberikan hadiah hendaknya selalu diluruskan niatnya semata -mata karena Allah SWT, juga karena rasa kasih sayang kita kepada saudara kita, sehingga tidak ada harapan selain ridho Allah semata. Tidak mengharap timbal balik sehingga tidak kecewa ketika tidak mendapat balasan yang serupa. Yang ada hanyalah rasa bahagia, karena berbagi itu membahagiakan. Sebaliknya, ketika kita mendapat hadiah, tidak boleh kita menolaknya

Camping di Hutan Pinus

Diawal ketika masih telur hijau, di ranah tidak bisa dan tidak suka salah satunya adalah berkenalan selain kegiatan yang berbau marketing dan promosi. Tepatnya, memulai perkenalan. Meski kalau sudah kenal ya lancar-lancar saja, bisa ngobrol apa saja , bercanda dan rame juga. Bukan tipe yang memulai, memulai perkenalan, memulai obrolan. Eh lha kok games pekan ke 5 di kelas bunda cekatan ini camping di hutan pinus lalu masuk tenda demi tenda untuk berkenalan. Uwooo banget kan. Sepertinya seru, melengkapi keseruan kelas Buncek yang selalu penuh kejutan. Penasaran, takut-takut juga deg-degan. Tantangan besar ini. Lalu si ulat introvert ini lebih memilih berjalan dari satu tenda ke tenda lain, mengetuk satu-persatu tenda. Menjumpai secara personal secara random tanpa target tertentu, pokoknya yang bisa dijumpai dan yang belum kenal atau berteman di medsos sebelumnya Tidak berani kalau harus mengeluarkan suara buat woro-woro di lapangan hutan pinus media sosial. Malu *tunduk k

Ini Keranjang Makananku

Jurnal pekan ke 4 belajar mandiri kali ini masih berada di zona yang ada pada peta belajar ku. Yaitu ilmu Bebenah yang belajar sambil praktek karena salah satu cara belajarku yang gue banget adalah dengan mempraktekan nya agar ilmunya berasa nancep dan nggak menguap begitu saja. Terlebih setelah semua rumah beres, bersih dan rapi, pikiran juga jadi lapang dan otak jadi jernih buat mempelajari ilmu yang lain. Yang kedua Management dapur, sesuai dengan urutan prioritas meski memasak termasuk ranah tidak suka tapi bisa. Dengan belajar Management dapur berharap bisa mengurai masalah dimana letak ketidaksukaannya. Karena bagaimanapun juga memasak adalah salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan meski masih bisa di delegasikan. Yang ketiga adalah management waktu yang teryata luas dan banyak yang baru jadi masih anteng disini, belum ingin beranjak dari seputaran management waktu bahkan masuk kamar khusus Bullet Journal. Masih konsen di 3 ilmu ini dahulu Keranjang Apelku 1. Ilmu

Keluarga Uluwatu

Keluargaku, keluarga paling favorit dengan ulat imut lucu hampir 500 an Setelah pekan seru proses membuat dan menyetor potluck, bagaimana tidak seru, tiba-tiba harus jadi artis dan syuting, yang biasanya tidak pernah keluar suara harus manggung mengeluarkan suara, belum lagi jadi editor dadakan. Cari - cari aplikasi yang pas dan banyak lagi pernak pernik yang harus disiapkan. Alhamdulillah berakhir dengan manis dan puas nyicipin potluck hingga kenyang. Lalu tiba saatnya tampilan Mbak Ika Pratidina, wow banget kan. Biasanya hanya membaca tulisannya melempar tantangan yang harus dikerjakan atau obrak-obrak untuk segera menyetor jurnal. Apalagi makanan yang disampaikan bergizi banget, membuat portofolio anak. Lalu kejutan yang tidak disangka-sangka eh iyalah namanya juga kejutan. Bukan IIP namanya kalau tidak penuh kejutan yang membuat para pembelajar wow. Setelah makan cukup kenyang di gua gelap. Begitu keluar menjumpai pohon apel yang subur dengan buah yang merah segar merona.