Langsung ke konten utama

Camping di Hutan Pinus


Diawal ketika masih telur hijau, di ranah tidak bisa dan tidak suka salah satunya adalah berkenalan selain kegiatan yang berbau marketing dan promosi.
Tepatnya, memulai perkenalan.
Meski kalau sudah kenal ya lancar-lancar saja, bisa ngobrol apa saja , bercanda dan rame juga.
Bukan tipe yang memulai, memulai perkenalan, memulai obrolan.

Eh lha kok games pekan ke 5 di kelas bunda cekatan ini camping di hutan pinus lalu masuk tenda demi tenda untuk berkenalan.
Uwooo banget kan. Sepertinya seru, melengkapi keseruan kelas Buncek yang selalu penuh kejutan. Penasaran, takut-takut juga deg-degan.
Tantangan besar ini.

Lalu si ulat introvert ini lebih memilih berjalan dari satu tenda ke tenda lain, mengetuk satu-persatu tenda. Menjumpai secara personal secara random tanpa target tertentu, pokoknya yang bisa dijumpai dan yang belum kenal atau berteman di medsos sebelumnya

Tidak berani kalau harus mengeluarkan suara buat woro-woro di lapangan hutan pinus media sosial.
Malu *tunduk kepala, tutup muka
Ya sedapatnya, meski sudah mancing pakai senyum manis dan berhai-hai seramah mungkin.
Tak sedikit juga justru saat si ulat introvert sedang melipir mojok di sudut tenda, ada teman yang berbaik hati mendatangi dan menawarkan perkenalan.
Tentu ulat introvert pemalu ini menyambutnya dengan senang bahagia dan menerima perkenalan dengan senang hati.
Ini teman-tekanku, dari berbagai regional sejagad raya. Semua berkumpul di camping ground hutan pinus buncek IIP. 

Ada 20 orang yang berhasil dikenali oleh ulat introvert, 20 orang dari berbagai regional, ada yang dari sesama pulau Kalimantan meski berbeda regional, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Jakarta, Asia Tangerang , Asia dan non Asia. Cukuplah sementara.
Kelas-kelas favorit teman-tekanku. Kenalannya random, nggak pilih -pilih, tapi jadinya malah banyak dari kelas management waktu, sekelas denganku. 

Selain dapat teman - teman baru, juga mendapat banyak pelajaran.
Salah satunya adalah : memelihara Husnudzon , berbaik sangka.
Diantara yang diketuk pintunya, tidak semua langsung merespon, berhari-hari lamanya bahkan sampai hari terakhir akan menukiskan jurnal. Tetap husnudzon lah ya, mungkin lagi sibuk dan bukan waktu yang tepat buat bertamu atau seribu uzur yang lain.

Dengan selalu mengedepankan pikiran positif juga menghilangkan ghil, akan tetap terasa indah dan serunya camping ini. Bergaul dengan banyak teman di seantero jagad raya. Ibu profesional kan ada di mana-mana.

Tambah seru kan....tantangannya.
Selain mengasah skill interpersonalku yang nggak bagus amat, keluar dari zona nyaman, juga sarana tazkiyatun nafs.

Terima kasih bagi yang telah berkenan menerima ketukan pintu dan bertegur sapa.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#Instututibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit