Langsung ke konten utama

Hadiah



Tidak diragukan lagi kemuliaan agama ini. Bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun, karena dibalik kesederhanaan itu terdapat makna yang luar biasa ketika ditadaburi dan diamalkan. 
Contohnya adalah membiasakan saling memberi hadiah. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 
تَهَادُوا تَحَابُّوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“.
Saling memberikan hadiah ini akan menumbuhkan rasa saling cinta dan persatuan. Karenanya Islam mencintai persatuan dan bukan perpecahan.
Ketika kita memberikan hadiah hendaknya selalu diluruskan niatnya semata -mata karena Allah SWT, juga karena rasa kasih sayang kita kepada saudara kita, sehingga tidak ada harapan selain ridho Allah semata. Tidak mengharap timbal balik sehingga tidak kecewa ketika tidak mendapat balasan yang serupa. Yang ada hanyalah rasa bahagia, karena berbagi itu membahagiakan.
Sebaliknya, ketika kita mendapat hadiah, tidak boleh kita menolaknya meski hadiah itu kecil nilainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ
“Wahai kaum muslimah, janganlah sekali-kali seorang wanita meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya ujung kaki kambing.”
Selain tidak boleh menolak hadiah, kita juga dapat anjurkan untuk membalas hadiah, meski si pemberi hadiah tidak mengharapkan balasan. Balasan bisa diberikan seketika hari itu juga, bisa dilain waktu. Bahkan ketika kita tidak punya kesanggupan untuk membalas, maka balaslah dengan doa karena Allah-lah sebaik-baik pemberi balasan.
‘Aisyah menceritakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقْبَلُ الْهَدِيَّةَ وَيُثِيبُ عَلَيْهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya.”
Jadi begitulah tema tantangan bunda cekatan pekan ke 6 ini. Saling memberi hadiah. Nggak nyangka banget kan ada kelas yang seru begini.
Menentukan hadiahnya bukan hal yang sulit, tetapi kepada siapa hadiah ini akan diberikan  butuh mengaktifkan indera perasa setajam mungkin. Lha kan pas pekan perkenalan dan saling berkunjung ke tenda kemarin masih malu-malu gitu, sebagian hanya say hello, tidak banyak ngobrol. Meski ada beberapa yang ngobrol lama dan ada rasa klik gitu.
Sarana ngobrol pun hanya di messeger, sementara hadiah hanya biasa diberikan via wa atau telegram. Akhirnya ya nggak terlalu kejutan banget, karena ketok-ketok rumah minta wadah dulu.
Tapi tetap seru, bahkan lanjut ngobrol via wa panjang lebar sampai tuntas rasa penasaran dengan saudara baru di kelas bunda cekatan kali ini.
Hadiah yang ku persiapkan buat teman-teman terbaikku

Sudah jadi azzam , agar berusaha menjadi yang memberi atau membagi terlebih dahulu, dan bukan menjadi penunggu. Bukan sekedar menjalankan ungkapan bahwa tangan diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah, bukan. Takut dengan ini justru menyelipkan rasa sombong karena merasa lebih baik. Tapi ingin menabung rasa bahagia. Benar. Bahkan dalam kehidupan nyata, memulai kebaikan terlebih dahulu itu membahagiakan.
Sejak hari pertama sudah memilih hadiah yang mana yang layak diberikan kepada teman terbaik dalam pekan ini.
Hingga terpilih, tulisan pengalaman mendidik anak menghafal Al Qur'an untuk mbak  Ris Setyawati dari keluarga pecinta Alam Qur'an. Dan e book zerowaste untuk mbak Wulan dari keluarga Ketrampilan dan Desain Bullet Journal dengan doodle untuk mbak Yulia Yulianti dari keluarga desain.
Tunai sudah membuat bingkisan dan membagi hadiah, selanjutnya tinggal membuat jurnal. Saya sangat bahagia, saat teman-teman saya bahagia mendapat hadiah.

Hadiah - hadiah yang kudapatkan. 

Dan jeng...jeng...jeng
Ternyata disaat menjelang proses penulisan jurnal, akhirnya mendapat balasan hadiah dari mbak Ris Setyawati tentang Inner Child dan dari Mbak Wulan mendapat tutorial membuat Bullet Jurnal. Seneng banget. Bahagianya jadi berlipat-lipat.
Mau bahagia berlipat-lipat, ikutin kelas bunda cekatan. Yuuk bertahan sampai nanti menjadi kupu-kupu.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit