Tidak diragukan lagi kemuliaan agama ini. Bahkan untuk hal yang sederhana sekalipun, karena dibalik kesederhanaan itu terdapat makna yang luar biasa ketika ditadaburi dan diamalkan.
Contohnya adalah membiasakan saling memberi hadiah. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
تَهَادُوا تَحَابُّوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“.
Saling memberikan hadiah ini akan menumbuhkan rasa saling cinta dan persatuan. Karenanya Islam mencintai persatuan dan bukan perpecahan.
Ketika kita memberikan hadiah hendaknya selalu diluruskan niatnya semata -mata karena Allah SWT, juga karena rasa kasih sayang kita kepada saudara kita, sehingga tidak ada harapan selain ridho Allah semata. Tidak mengharap timbal balik sehingga tidak kecewa ketika tidak mendapat balasan yang serupa. Yang ada hanyalah rasa bahagia, karena berbagi itu membahagiakan.
Sebaliknya, ketika kita mendapat hadiah, tidak boleh kita menolaknya meski hadiah itu kecil nilainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ
“Wahai kaum muslimah, janganlah sekali-kali seorang wanita meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya ujung kaki kambing.”
Selain tidak boleh menolak hadiah, kita juga dapat anjurkan untuk membalas hadiah, meski si pemberi hadiah tidak mengharapkan balasan. Balasan bisa diberikan seketika hari itu juga, bisa dilain waktu. Bahkan ketika kita tidak punya kesanggupan untuk membalas, maka balaslah dengan doa karena Allah-lah sebaik-baik pemberi balasan.
‘Aisyah menceritakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقْبَلُ الْهَدِيَّةَ وَيُثِيبُ عَلَيْهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya.”
Jadi begitulah tema tantangan bunda cekatan pekan ke 6 ini. Saling memberi hadiah. Nggak nyangka banget kan ada kelas yang seru begini.
Menentukan hadiahnya bukan hal yang sulit, tetapi kepada siapa hadiah ini akan diberikan butuh mengaktifkan indera perasa setajam mungkin. Lha kan pas pekan perkenalan dan saling berkunjung ke tenda kemarin masih malu-malu gitu, sebagian hanya say hello, tidak banyak ngobrol. Meski ada beberapa yang ngobrol lama dan ada rasa klik gitu.
Sarana ngobrol pun hanya di messeger, sementara hadiah hanya biasa diberikan via wa atau telegram. Akhirnya ya nggak terlalu kejutan banget, karena ketok-ketok rumah minta wadah dulu.
Sarana ngobrol pun hanya di messeger, sementara hadiah hanya biasa diberikan via wa atau telegram. Akhirnya ya nggak terlalu kejutan banget, karena ketok-ketok rumah minta wadah dulu.
Tapi tetap seru, bahkan lanjut ngobrol via wa panjang lebar sampai tuntas rasa penasaran dengan saudara baru di kelas bunda cekatan kali ini.
Sudah jadi azzam , agar berusaha menjadi yang memberi atau membagi terlebih dahulu, dan bukan menjadi penunggu. Bukan sekedar menjalankan ungkapan bahwa tangan diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah, bukan. Takut dengan ini justru menyelipkan rasa sombong karena merasa lebih baik. Tapi ingin menabung rasa bahagia. Benar. Bahkan dalam kehidupan nyata, memulai kebaikan terlebih dahulu itu membahagiakan.
Sejak hari pertama sudah memilih hadiah yang mana yang layak diberikan kepada teman terbaik dalam pekan ini.
Hingga terpilih, tulisan pengalaman mendidik anak menghafal Al Qur'an untuk mbak Ris Setyawati dari keluarga pecinta Alam Qur'an. Dan e book zerowaste untuk mbak Wulan dari keluarga Ketrampilan dan Desain Bullet Journal dengan doodle untuk mbak Yulia Yulianti dari keluarga desain.
Hingga terpilih, tulisan pengalaman mendidik anak menghafal Al Qur'an untuk mbak Ris Setyawati dari keluarga pecinta Alam Qur'an. Dan e book zerowaste untuk mbak Wulan dari keluarga Ketrampilan dan Desain Bullet Journal dengan doodle untuk mbak Yulia Yulianti dari keluarga desain.
Tunai sudah membuat bingkisan dan membagi hadiah, selanjutnya tinggal membuat jurnal. Saya sangat bahagia, saat teman-teman saya bahagia mendapat hadiah.
Dan jeng...jeng...jeng
Ternyata disaat menjelang proses penulisan jurnal, akhirnya mendapat balasan hadiah dari mbak Ris Setyawati tentang Inner Child dan dari Mbak Wulan mendapat tutorial membuat Bullet Jurnal. Seneng banget. Bahagianya jadi berlipat-lipat.
Mau bahagia berlipat-lipat, ikutin kelas bunda cekatan. Yuuk bertahan sampai nanti menjadi kupu-kupu.
Ternyata disaat menjelang proses penulisan jurnal, akhirnya mendapat balasan hadiah dari mbak Ris Setyawati tentang Inner Child dan dari Mbak Wulan mendapat tutorial membuat Bullet Jurnal. Seneng banget. Bahagianya jadi berlipat-lipat.
Mau bahagia berlipat-lipat, ikutin kelas bunda cekatan. Yuuk bertahan sampai nanti menjadi kupu-kupu.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
#jurnalminggu6
#materi6
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Komentar
Posting Komentar