Langsung ke konten utama

Review Jurnal SMART Tim Permata Hati

     
Review jurnal permata hati


Assalamu'alaikum wr wb bunda pembelajar, saatnya mereview jurnal lagi. Kali ini saya akan mereview jurnal seorang buddy dari Tim Permata Hati. Siapakah dia dan konsen di bidang apa tim itu? Berikut sedikit gambarannya!

Jadi Permata Hati adalah sebuah tim yang terdiri dari perempuan yang telah menikah yang sedang memperjuangkan dua garis biru. Mereka bergabung untuk saling memperkuat, bergandeng tangan, menaklukkan tantangan, dan berdaya pada masa menunggu hadirnya buah hati. Tidak mudah ya, tapi membaca jurnal tim ini, saya menemukan banyak hal positif. Dan buddy saya kali ini yang juga anggota tim ini adalah :

Mbak Indah Catur Hartatiningsih
Dari IP Semarang
Tinggal di Demak Jawa Tengah


Indah Catur dan Jurnalnya


Alhamdulillah, senang sekali bisa silaturahmi dengan mbak Indah dalam rangka menyelesaikan tugas review jurnal materi menetapkan tujuan dengan SMART di kelas Bunda Saliha kali ini.

Rasa syukur tak terhingga ketika mendapatkan buddy review yang rajin banget, seperti mbak. Indah bahkan saya belum sempat melihat daftar buddy yang disampaikan Mantika hari Rabu kemarin, tapi mbak Indah sudah menghubungi dan menyatakan bahwa saya adalah teman reviewnya.

Senang sekali, dan begitu membuka jurnalnya. Wow ini keren sekali. Beberapa jurnal sebelumnya hanya berupa kiriman template berisi beberapa kata tanpa penjelasan yang memadai. Bahkan teman di regional mengeluhkan hal ini, karena bingung akan mereview seperti apa.

Jadi selain bersegera memberi review juga jurnal yang komplit banget ini membuatku berbunga - bunga dan ingin segera menyelesaikan tugas review.

Review Jurnal

Seperti yang dijelaskan di atas, tim ini sedang menerima tantangan dalam kehidupan mereka saat menunggu kehadiran permata hati dalam kehidupan pernikahan mereka. Hal-hal yang akan diulas :

Permasalahan yang diangkat

Permasalahan yang diangkat itu sensitif banget ya, tapi tim mbak Indah berani melakukannya. Ini bukan hal yang mudah terlebih bisa mengaduk-aduk emosi. Dan seperti value di Ibu Profesional, cintai masalah sehingga masalah itu tak lagi menjadi masalah tapi sebuah tantangan. Keren.

Hal yang sudah baik

Hal yang sudah baik.

Seperti yang ditulis pada template ini, tim mbak Indah sudah melakukan langkah -langkah dengan benar. Visi misi dirumuskan dengan sangat apik, jelas dan terstruktur. Lalu tujuan pun yang merupakan turunan dari visi misi juga terperinci sampai detail dalam beberapa poin. Sumber daya tim yang terpetakan dengan baik, skill, potensi dan passion sampai per individu sehingga membuat susunan posisi/peran dalam tim sangat jelas tupoksinya.

Dari sumber daya ini terlihat peran masing-masing anggota tim clear dan tidak saling tumpang tindih masing- masing memiliki penanggung jawab.Milestone yang dibuat lengkap dengan program dan rencana aksi. Sudah jelas apa yang akan dilakukan tim bahkan sampai 6 bulan ke depan.

Hal yang belum baik

Sampai selesai menelaah jurnal, saya belum menemukannya hal yang belum baik. 

Apakah proses menetapkan tujuan sudah SMART ?

Proses yang terlihat


Dari tujuan yang jelas dan terperinci lalu turunan berupa milestone bahkan rencana aksi artinya tim sudah melalui proses yang SMART. Terakhir dari milestone yang ditetapkan, jelas proses diskusi dalam tim berjalan dengan baik. 

Smart Indah Cahya



Demikian review yang bisa saya lakukan, mohon perkenannya. Dan apabila ada salah kata, mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Review jurnal materi 4 untuk mbak Sri Utami atau biasa dipanggil mbak Tami

Assalamualaikum mbak Tami...
Bismillahirrahmanirrahim…Mohon ijinkan saya mereview jurnal Smart dan Sumber Daya punya mbak Tami ya…Mohon maaf juga kalau reviewnya banyak kekurangan dan kurang berkenan. Meskipun demikian, semoga review ini bisa berkenan ya mbak.

Feedback Sistem

Feeback sistem dari Indah


Berdasarkan template di atas saya melihat penggunaan metode SMART untuk menetapkan tujuan Tim Rubi Digi sudah sangat efektif karena dijelaskan per point dengan baik.

Sistem berjalan baik

Berdasarkan template di atas saya melihat proses saat mendapatkan milestone pencapaian tujuan tim Rubi Digi sudah dilakukan dengan baik. Dimana, Tim Rubi Digi menggelar diskusi dan kemudian menetapkan 3 milestone dalam 6 bulan dan tiap milestone berdurasi 2 bulan.

Sumberdaya tim yang ada

Berdasarkan template di atas saya melihat Tim Rubi Digi menjelaskan dan memaparkan tujuan, milestone, pemetaan sumber daya, exit prosedur dan golden ruler dengan baik.

Terima kasih banyak ya mbak Tami dan mohon maaf untuk review jurnal materi 4 ini jika banyak kekurangan dan kurang berkenan. Salam sehat,bahagia dan semangat ya mbak Tami

Wassalamualaikum wr wb

Penutup


Pada review jurnal kali ini saya mendapatkan hasil review lebih cepat dari biasanya sehingga bisa menampilkannya pada laporan review di blog ini. Dua review terdahulu yang pertama datang sehari sebelum deadline pengumpulan jurnal, sementara setelahnya malah terlambat dua hari dari deadline. Tim Permata Hati yang keren dan Mbak Indah yang on time , terima kasih. 




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga merefleksi

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, kami terb