Langsung ke konten utama

Aksi untuk Solusi Tim Rubi Digi

"Jangan pernah meragukan kelompok warga negara yang penuh perhatian dan komitmen dapat mengubah dunia, mungkin itu satu-satunya hal yang pernah ada. "

Di awali dengan sebuah qoute yang cukup berkesan ini, materi aksi untuk solusi disampaikan boleh Ibu Septi. Meski hanya bisa menyimak siaran ulang karena awal bulan Oktober masih hetic dengan kelas yang lain. Heuh begini nih resiko mengambil kelas yang lain saat kelas bunda saliha sedang berjalan. Ditambah dengan tanggung jawab di kampung main yang lagi seru-serunya karena pas bareng dengan pembukaan gelanggang kampung main. 

Resikonya, perhatian ke tim juga agak berkurang. Duh maafkan yang tim. Agenda membuat reel dan mikroblog juga tak mampu ku selesaikan, begitu juga dengan tantangan yang dibuat oleh tim, tidak bisa kuikuti. Akhirnya aku mengambil peran sebagai penyedia hadiah buat pemenang sepekan tantangan yang diselenggarakan oleh tim.

Aksi untuk solusi tim rubi digi


Dari tanggal 7 Oktober, tim rubi digi segera melakukan aksi sesuai tahap ke empat design thinking approach yaitu prototype dan test yang fungsinya untuk membuat pilot project apakah sudah berjalan dengan baik dan melihat melakukan test untuk melihat feedback proses ide kita.

Tools tim rubi digi


Tools yang dipilih tim dan disepakati adalah discord. Discord adalah tool yang berguna untuk melakukan koordinasi project yang terstruktur. Sehari setelahnya semua anggota tim langsung menginstal discord dan bekerja dengan discord. Belajar sambil berjalan seiring waktu, kami pun terbiasa dengan tools ini. Gagap juga di awal-awal, tapi segera bisa menyesuaikan diri.

Worksheet tim rubi digi


Untuk worksheet, kami mengunakan semua worksheet yang diwajibkan yaitu: Ghart, to do list, dan hunting. 




Aksi tim rubi digi


Sampai saat ini tim rubi digi masih melakukan kampanye seputar cara bijak mengunakan perangkat digital. Kampanye ini kami lakukan mengunakan medsos baik itu di facebook berupa postingan maupun instagram berupa feed, reel dan live. Insight yang di peroleh cukup signifikan, terutama setelah live dengan tema " Bagaimana bijak berdigital " di IgTv. Setelah agenda live ini, pengunjung medsos kami meningkat tajam, begitu pula dengan pengikut yang terus bertambah.

Aksi selanjutnya kami ingin melibatkan audien lebih luas lagi dan membuat tantangan konsistensi dalam sepekan yang berakhir pada tanggal 23 Oktober. Konsisten bukan hal yang mudah, tapi bisa dilakukan dengan bersungguh-sungguh. Akhirnya terdapat dua pemenang yang mampu konsisten pada tantangan kali ini. 



Demikian aksi untuk solusi tim rubi digi pada sesi kali ini. Kami akan terus melakukan aksi sampai milestone terlampaui bahkan sampai manfaat kehadiran kami bisa dirasakan oleh masyarakat lebih luas lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga merefleksi

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, kami terb