Langsung ke konten utama

Review Jurnal Aksi Tim Permata Hati

Akhirnya mengerjakan review jurnal di akhir waktu dan kali ini istimewa. Review jurnal kali ini tentang rencana aksi dengan buddy mbak Titik P dari regional Yogyakarta dengan timnya Permata Hati. 




Cerita Menemukan Buddy Review


Punya buddy yang delayer sih beberapa kali, tapi biasanya tanpa menunggu hasil review buddy saya langsung saja buat jurnal yang penting sudah menghubungi dan mendapat jurnal buddy untuk direview serta saya sudah mengirimkan hasil review pada buddy. Kalau ternyata buddy tidak mengirimkan hasil review atau ada yang mengirim last minute bahkan ada juga yang keesokan harinya ketika masa tenggat sudah habis, bagi saya nggak masalah. Resikonya hasil review buddy tidak bisa saya sertakan dalam jurnal review. 


Sebenarnya saya tidak suka mengerjakan sesuatu diluar schedule dan mendekati deadline karena jika ada sesuatu yang diluar perkiraan seperti sinyal tak bersahabat, gangguan dan gawat darurat  yang tiba-tiba tidak bisa dihindari tidak mengganggu komitmen mengerjakan tugas. Biasanya sehari sebelum deadline, jurnal saya sudah rampung. 


Buddy yang tak ada khabar


Segera setelah mendapat daftar buddy pada pekan lalu, saya menelusuri satu per satu nama yang ada pada link buddy. Tertera sebuah nama dan nomor yang bisa dihubungi, hari itu juga saya langsung menghubungi takut lupa kalau ditunda lagi, terlebih pekan ini ada event Kongres Ibu Pembaharu, pasti semua mahasiswi bunda saliha sedang sibuk berpartisipasi dalam event ini. Tak ada khabar sampai beberapa hari, saya pun fokus pada tim dan event kongres meski tidak terlibat langsung dalam tim 1 pendidikan bermutu yang merupakan gabungan beberapa tim. Tapi tetap berkomitmen mendukung dengan like, coment dan share postingan tim. 


Setelah event selesai, buddy belum menunjukkan responnya, baiklah, langsung review dari google dokumen yang ada di link saja. Tapi gdoc ini juga digembok,dan sudah minta akses sampai sore belum ada respon juga. Akhirnya curhat di regional dan Kahima langsung respon menanyakan pada Mantika. Terima kasih Kakak Kahima yang baik. Kabarnya buddy sedang berada di luar daerah dan susah sinyal. Kalau sampai malam hari belum ada khabar, jurnal dikerjakan seadanya. 


Usaha lagi menghubungi admin link buddy, mbak admin yang baik ini sudah beberapa kali membantu saya menghubungi buddy yang nggak respon atau tidak bisa dihubungi. Jawaban sama dengan Mantika. Ya sudah ditunggu saja. 


Menemukan buddy baru


Setelah menunggu sampai malam, akhirnya ada yang menghubungi, seorang buddy baru yang sebelumnya juga punya masalah yang sama, buddynya tidak memberi respon. Akhirnya gercep, mengirim gdoc dan saya pun mengirim link jurnal. Karena sudah malam, saya berjanji memberi review keesokan harinya. Jadilah hasil review dengan buddy baru ini dan buddy ini juga berasal dari tim yang pernah saya review jurnalnya. 

Tim Permata Hati sudah melakukan aksi dengan baik, hal ini terlihat dari daftar agenda tim. 


Ada diskusi rutin di whatsapp grup, menentukan penanggung jawab kegiatan, melakukan kampanye, membuat form pendaftaran member, membuat kegiatan dan mengundang narasumber. Kegiatan yang terakhir ini dalam rangka grand launching tim Permata Hati, dari rencana grand launching ini terlihat kesungguhan tim, ada materi dan pemateri serta link zoom yang disediakan. 

Hanya saja, jenis kegiatan grand launching ini bentuknya seperti apa dan materinya apa tidak dijelaskan dalam jurnal ini. 


Penutup


Permata hati akan menjadi tim yang keren jika konsisten dengan aksinya, dan semoga review kali ini bermanfaat buat buddy serta timnya. Maaf jika hasil review tidak saya sertakan karena sampai tulisan ini dibuat, saya belum mendapatkan hasil review. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga merefleksi

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, kami terb