Langsung ke konten utama

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi


Apresiasi Aksi 

Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati. 

Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat.

Komponen yang ada dalam apresiasi aksi

Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.

 

Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita?
  1. Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata
  2. Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg ditetapkan
  3. Memberikan gambaran langkah yang harus dilakukan selanjutnya, perbaikan atau inovasi
  4. Para penerima manfaat pun ingin mengetahui bagaimana Aksi kita dapat meng-improve kehidupan mereka jadi bukan sekadar melakukan hal yang baik
  5. Mengetahui apa saja hambatan dan tantangan yg dihadapi dalam melakukan aksi agar tahu bagaimana mengantisipasi nya
  6. Mengindentifikasi dampak/efek yg di inginkan dan yg tidak di inginkan dari aksi yg sudah dilaksanakan.

Impact aksi Rubi Digi :

Ibu dan anak bahagia, keluarga bahagia.


Description :

Dampak yg dirasakan dari aksi yg dilakukan dalam jangka pendek (3 bulan)

Indicators :
  1. Adanya perubahan kebiasaan dalam bergadget (lebih bisa pilah-pilah mana yg dibutuhkan mana yg tdk)
  2. Konsisten dg kandang waktu bergadget yg sdh dibuat
  3. Melakukan banyak aktifitas tanpa gadget dg enjoy
  4. Kesadaran untuk bijak bergawai dimulai dari perilaku ibu bijak bergawai

Outcome : adalah hasil, lebih kepada efek jangka panjang atau penerimaan di tingkat lebih lanjut yang terlihat dari respon atau partisipan penerima manfaat serta adanya harapan perubahan. Hasil yang terlihat berupa kesempatan, prestasi maupun prestise.

Outcome aksi Rubi Digi : peserta challenge menjadi bijak digital, pembaca medsos lebih aware untuk bijak digital.

Output :  adalah hasil yang langsung bisa terlihat dan dirasakan dari sebuah aksi serta terlihat dari jumlah atau unit pelayanan yang diberikan atau jumlah orang yang dilayani.

Output aksi Rubi Digi : output: jumlah peserta challenge, jumlah live

Activities : adalah aksi yang sudah dilakukan selama periode tertentu pada milestone yang sudah ditentukan.

Activities tim Rubi Digi selama 4 bulan ini adalah : posting di feed, microblog, reels, pada Instagram. Posting di Facebook dan live discussion serta beberapa challenge sesuai milestone.

Input : adalah segala sesuatu yang dimasukkan dalam setiap aksi. Input berupa resource yang digunakan dalam aksi.

Input: materials berupa content untuk media sosial, trainers atau narsum live, participants pembaca media sosial dan peserta live.

Goals : smart goals rubi digi

Verification source :
- feedback keluarga
- data survey

Responsible : All tim

Frequency :
- menggunakan gadget hanya sesuai kebutuhan

User
- follower di media sosial

Assumption :  


Manajemen Risiko

Resiko yang dialami tim antara lain :
  1. Jadwal mundur/tidak terlaksana --(Probability : High)--(Impact : Medium)-- (Response : Avoid)-- (Strategy : reschedule )
  2. Komitmen tim menurun --(Probability: Medium)--
  3. Materi belum siap tayang (High)
  4. Sinyal internet tidak ada (teknis saat live atau upload) (Medium)
  5. Follower berkurang (Medium)
  6. Manajemen gawai tidak konsisten terutama saat acara kumpul keluarga 

Stop octagonal_sign

Continue 
Share ide/konten kegiatan, live tentang suatu isu yang dibahas di Rubi Digi, mengadakan tantangan untuk meningkatkan semangat dalam bijak bergawai

Start 
Mengadakan semacam virtual meeting seminar mengundang pembicara yg kompeten tentang bijak bergawai.

Masih banyak yang harus diperbaiki dari aksi tim kami, dan yang terpenting menjaga continuity agar aksi terus berjalan dan memberi arti.

#apresiaksi
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...