Langsung ke konten utama

Review Jurnal Apresiasi Aksi


Dari sekian review jurnal terhitung baru dua kali dihubungi oleh buddy review dan keduanya adalah buddy terajin yang saya punya. Selebihnya, aku harus menghubungi terlebih dahulu baru deh mendapatkan respon. Itupun, beberapa diantaranya susah banget dihubungi, bahkan ada yang tidak bisa dihubungi sampai tenggat waktu hampir habis.

Padahal mengerjakan buddy review jurnal kan harusnya saling, iya nggak sih. Saling membutuhkan, yang artinya nggak satu pihak saja dong yang butuh, buddy juga butuh jurnal kita buat di review agar tugasnya juga tuntas. Bisa aja sih mereview dari list yang sudah tercantum di google dokumen review jurnal, memang tinggal klik link saja, tapi bukannya kita punya adab ya salah satunya menghubungi buddy, menanyakan hal-hal terkait jurnal juga semacam silaturahmi lah.

Upps maaf review buddy jurnal selalu terkesan curcol. Bukan bermaksud gitu sih, ini kan bagian dari review juga. Perjalanan menuju review yang nggak selalu mulus. Kalau bagus, saya tulis juga kok bagus. Buddy responsif, rajin, jurnalnya keren, lengkap dan sebagainya. Pertama sih biar ada kenangan perjuangan menemukan buddy yang bermacam jenisnya. Kedua biar bisa mengeluarkan isi hati dan pikiran. Ketiganya, biar isi blogku nggak template doang.

Buddy Jurnal ke 7

Meski belum ada update resmi di Facebook grup, Hima regional ku yang rajin dengan teman-teman yang selalu gercep sudah menautkan link buddy review jurnal. Langsung dong penasaran siapakah buddyku kali ini. Meski bersusah payah karena link tersebut tidak bisa diklik langsung sehingga harus diusung ke browser terlebih dahulu akhirnya ketemu juga nama buddyku. Saya bermaksud menghubungi besok pagi karena sudah malam banget, qodarullah dini hari saya mengalami demam hebat dan berlanjut hingga beberapa hari kedepan. Hingga hari ini, badan belum fit banget, masih gemetar dan lemas. Tapi karena deadline tugas review sudah hampir habis, ya dipaksa saja, meski sebelumnya saya sudah berniat akan melewatkan tugas kali ini.

Dari peristiwa ini, saya berbaik sangka mungkin buddy - buddy yang tidak pernah menghubungi terlebih dahulu atau menunggu dihubungi itu ada uzur semacam sakit seperti saya ini ya. Dan jujur kali ini saya menunggu dihubungi karena saat sakit saya membatasi screen.

Namun, hingga batas waktu mendekati habis kok ya nggak dihubungi juga, ya gimana lagi saya pun akhirnya berusaha menghubunginya meski dalam hati nggak bisa menepis suara, "niat nggak sih mereka itu ngerjain tugas review kayak gini".

Review jurnal apresiasi aksi


Setelah menghubungi buddy dan meminta akses google dokumennya, ah iya saya selalu mengerjakan jurnal di blog jadi kalau mau mereview jurnalku gampang nggak perlu minta akses segala,bisa jadi karena itu buddy nggak perlu menghubungi sementara di gdoc kan kadang dikunci jadi mau nggak mau harus menghubungi buddy minta akses.

Jurnal buddyku kali ini, dari tim yang namanya mirip dengan timku. Jadi kali ini saya akan mereview aksi dari tim Ruang Bicara Indonesia (Rubi). Seperti biasa hanya template tanpa keterangan sih tapi semua indikator pada apresiasi aksi yang harus dijalankan terisi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Master Mind and False Celebration Rubi Digi

Di ujung tapi bukan akhir dari segalanya karena tim ini bertekad untuk tetap ada meski masalah pribadi sudah menemukan solusi. Harapannya tim kami bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas dan usai kelas Bunda Saliha ini kami siap masuk ekosistem.  Nah di ujung kelas Bunda Saliha, meski protokoler sudah dinyatakan lulus dan melakukan selebrasi pada puncak satu dekade Ibu Profesional di akhir Konferensi Ibu Pembaharuan ( KIP) tanggal 22 Desember lalu, sejatinya tak ada istilah usai dalam perjuangan tim kami, agar tetap menjadi bagian dari ekosistem ibu pembaharu. Pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan selebrasi yang sebenarnya, sebuah koreksi atau evaluasi atas perjalanan kami sebagai anggota sebuah tim maupun kinerja tim itu sendiri. Bisa jadi ini adalah false celebration , namun ini menjadi momen penting agar kami bisa lebih baik lagi kedepannya.  Master Mind and False Celebration : Self Assessment Self assessment, merupakan evaluasi yang dilakukan oleh member tim un...