Langsung ke konten utama

Game Level 7 Hari ke 2

Tempe Mendoan dan Per bagian 

Mengawali hari ke dua Ramadhan dengan sahur tanpa ribet, Alhamdulillah sudah terbiasa shaum dan Ramadhan tahun ini puasa kedua tanpa ribet dengan segala printilan membangunkan dan rengekan minta disuapin saat makan sahur. 
Ba'da Subuh sudah duduk manis di majelis hafalan dan tadhabur surah Al Waqiah yang diadakan oleh Abinya di Masjid komplek perumahan kami bersama para Bapak-Bapak.
Setelah dhuha baru tidur hingga menjelang sholat Jum'at. Setelah sholat Jum'at saatnya gadget time : Bunda pilihan game yang terkait dengan matematika logis. 
Meski berbinar dengan matematika kan matematika tidak sekedar kemampuan berhitung saja. Harapannya pun tidak harus menjadi juara matematika atau ikut berbagai kompetisi dan olimpiade matematika , cukup dengan mampu memecahkan masalah dalam kehidupannya kelak.

Permainan tebak gambar dan 3 Riddle hingga habis waktu gadgetnya.
Setelah selesai , saatnya membantu Bunda menyiapkan hidangan buka puasa 
Hari ini menu ta'jilnya, mendoan dan puding 
"Ayo Dek kita potong tempenya , Bunda butuh 40 potongan tempe dan tersedia dua buah tempe besar..!"

Pertama , sebuah tempe dipotong menjadi 4 bagian... Ada pelajaran perbagian 1/4 dan masing - masing akan dipotong menjadi 5 bagian lagi. 5 x 4 = 20 potong. 
Jika 2 tempe maka akan mendapatkan 40 potong.
" Horee....cukup ya Bun.. Aku yang hitung ya...!" serunya suka cita.

Kegiatan. ini selalu membuatnya berbinar.
Hingga tiba saatnya berbuka dan dilanjutkan dengan sholat tarawih yang spesial..karena Imam nya syeik dari Palestina.
Saat donasi, adek mewakili Abi maju ke depan. 
Mendapat syal bendera Palestina dan do'a dari Syeik menjadi anak Sholih, hafal Al Qur'an dan ulama yang faqih.

Sayang tak sempat terdokumentasi dengan foto karena sekarang lebih susah difoto.

#semuaanakadalahbintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...