Langsung ke konten utama

Telur-Telur Merah

Aku Dan Terampilku

Setelah materi ke 2 di kelas bunda cekatan ini juga reviw dari materi sebelumnya serta melihat lagi telur -telur di daun hijau, seperti tersadar masih berkutat pada kelemahan dalam banyak hal. Salah satunya ketidakkonsistenan. Apalagi setahun ini setelah mengambil keputusan untuk sepenuhnya tidak bekerja di ranah publik, dan melepas pendegelasian urusan domestik dengan tidak mengunakan ART lagi dan 3 anak yang full homeschooling, jadi eforia belajar aneka bidang secara online. Mudah tertarik belajar ini itu hanya karena keseruan semata. Jadi random belajar apa saja. 

Terbayang kan seperti apa jadinya. Semua tidak tuntas dan belum mendapat hasil yang maksimal. 
Terlebih dalam urusan waktu. Keteraturan yang sebelumnya sudah terjadwal perlahan kendor.
Alhamdulillah sebelum terlalu jauh berantakan tak karuan, kelas bunda cekatan dimulai. 

Pada tahap kedua ini, kita bermain dalam telur - telur merah yang merupakan tahap pematangan telur -telur hijau sebelumnya. Jika di telur - telur hijau, aktifitas yang disuka dan membahagiakan akan menjadi binar - binar kebahagiaan sebagai ibu, maka di telur - telur merah ini kita mengurai satu persatu telur hijau itu apakah penting dan bermanfaat, apakah membahagiakan, ketrampilan apa yang kita butuhkan agar semakin cekatan dan semakin membahagiakan juga hal-hal yang justru menjadi faktor penganggu sehingga bukan kebahagiaan tetapi malah keteteran karena terlalu fokus pada aktifitas suka dan bahagia kita. 

Sekarang kita mulai dari aktifitas suka dan bagian yang pertama: 

Jalan-jalan


Apakah penting dan bermanfaat : Ya
Apa sih penting dan manfaatnya? 
Penting karena dengan melakukan perjalanan kita dapat mengetahui berbagai daerah di negeri ini, terutama dalam lingkup terkecil, misalnya sekitar rumah tinggal kita. 
Manfaatnya : mengenal daerah tersebut, minimal tidak tersesat, mengenal karakteristik daerah dan keunikannya, juga potensi wilayah tersebut. 
Apakah membahagiakan : Banget! Mengurangi kebosanan, dan suasana yang monoton. Lebih fresh dan menumbuhkan semangat. 
Ketrampilan yang harus dikuasai, merencanakan perjalanan, mengidentifikasi hal-hal yang menarik, menjadikan sebagai sarana pembelajaran bagi anak terutama karena anak-anak homeschooling. Misalanya natural walk ke hutan kota atau perkampungan  sekitar rumah. 
Kendala terbesar adalah management waktu, apalagi jika perjalanan jauh. Ada hal-hal yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya. Seperti saat ini, ketika mengerjakan tugas ke 2 ini juga sedang melakukan perjalanan. Harus bisa membagi waktu dengan baik. 

Beberes 


Aktifitas ini sudah punya jam terbang tinggi, tetapi saat ini sedang meningkatkan ketrampilan hidup ramah lingkungan  dan minim sampah, sehingga aktifitas beberes juga diupayakan sesuai dengan prinsip minim sampah. Sedang berusaha untuk memilah barang, mengunakan kembali, dan menganti dengan yang ramah lingkungan. 
Dalam waktu dekat harus segera mengeksekusi rencana membuat sabun jelantah karena jelantah sudah menumpuk juga ecobrik dan membuat sabun untuk dipakai sehari-hari. 

Beberes file - file pembelajaran, jurnal belajar anak juga beberes gadget dari hal-hal yang sudah tidak relevan lagi. 

Menanam



Sejak tidak mengajar lagi di sekolah formal, kegiatan menanam menjadi aktifitas yang menyenangkan. Apalagi suami juga sangat mendukung bahkan kami mempunyai proyek bersama. 
Ketrampilan yang dikuasai sudah cukup, apalagi jam terbang sudah lumayan. Tinggal recalling ilmu yang telah sekian lama terabaikan 

Belanja
Terlihat remeh, mungkin bagi sebagian orang. Apalagi sudah menjadi aktifitas rutin Ibu rumah tangga. Meski begitu, aktifitas ini membahagiakan bagiku. Apalagi belanja di Mall, pastinya. 
Ketrampilan yang harus ditingkatkan adalah management waktu, bagiamana agar ketika belanja tidak ngelantur. Membuat perencanaan juga merancang menu. 
Juga bagaimana belanja minim plastik. Kan harus membawa wadah yang mencukupi, sehingga tidak selingkuh lagi dengan plastik lagi plastik lagi. 

Online
Nah ini, sejatinya aktifitas ini menjadi sarana belajar. Banyak hal yang bisa dipelajari, salah satunya belajar di Institut Ibu Profesional. Dan sungguh aneka tawaran belajar ini selalu mengoda, menarik. 
Ke depan ketrampilan asertif sangat diperlukan agar tidak mudah tergoda untuk belajar yang seharus masih belum diperlukan dan mendesak. 
Harus lebih fokus ke pelajaran yang sudah ad dan terbengkalai serta tidak tuntas. 
Mempraktekan apa yang sudah dipelajari jauh lebih penting daripada menambah pelajaran baru yang tidak relevan dengan aktifitas di telur-telur hijau. 

Dari refleksi telur - telur hijau diatas, maka ranah ketrampilan yang harus diperkuat agar aktifitas suka dan membahagiakan itu menjadi sangat membahagiakan dan mempunyai peluang waktu yang panjang maka pada telur - telur merah berikut ini akan diuraikan ranah aktifitas sesuai prioritas.
A. Penting dan mendesak
1. Terampil mengatur waktu
2. Terampil di perdapuran
3. Terampil bermain dengan anak
4. Terampil mengelola rumah
5. Terampil belanja yang efisien dan minim sampah
B. Penting tapi tidak mendesak
1. Management gadget
2. Perencanaan perjalanan
3. Mengali ide - ide kreatif
4. Menyusun fortofolio anak
5. Komunikasi yang baik
C. Tidak penting tapi mendesak
1. Praktek persabunan
2. Mengelola sampah an organik
3. Menyetrika
4. Menulis di KLub literasi
5. Managemen minim sampah
D. Tidak penting dan tidak mendesak
1. Mempercantik blog
2. Menghafal Qur'an
3. Bahasa Arab
4. Menulis di whatpatt
5. Belajar mengendarai mobil

Isian versi singkat kuadran ketrampilan

Telur - telur merah pada awalnya seperti ini. Masih ada beberapa yang harus direvisi.

Telur - telur merah yang belum direvisi
  1. Mengatur Waktu
Tentunya belajar lagi bagaimana menangement waktu, agar semua aktifitas bisa dilakukan dengan disiplin waktu dan keteraturan
2. Membuat perencanaan 
Antara lain, melakukan rencana perjalanan, menu harian, perencanaan belaja juga peta belajar
3. Komunikasi 
Komunikasi efektif harus dilakukan remedial lagi, terutama dengan suami dalam proyek bersama kami. Juga dengan anak-anak.
4. Mengali ide
Karena anak homeschooling, harus belajar lagi mengali ide pelajaran yang menarik dan disukai anak-anakB
5. Bersikaf asertif
Perlu juga ketrampilan ini agar bisa memilah hal-hal yang kita butuhkan atau justru menjadi penganggu. Harus bisa berkata, menarik sih, sayang tidak tertarik. Harus mampu melihat mana yang dibutuhkan dan mana yang sekedar menjadi kesenangan.

Telur-telur merah setelah direvisi

Sementara ketrampilan yang harus dikuasai dalam waktu dekat ini adalah hal-hal yang penting dan mendesak.
1. Terampil mengatur waktu
2. Terampil di perdapuran
3. Terampil bermain dengan anak
4. Terampil mengelola rumah
5. Terampil belanja efektif dan efisien serta minim sampah plastik.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...