Langsung ke konten utama

Telur-Telurku

Aku Suka dan Aku Bahagia

Kuadran aktifitas sebagai istri, ibu dan perempuan

Setelah tulis - hapus beberapa kali sambil terus "metani" lagi apa yang kusuka, bisa dan bahagia menjalaninya. Akhirnya menemukan bahwa, suka bisaku itu sesuatu yang sedari dulu bahkan sejak masa kanak-kanak sudah menjadi aktifitas rutin. 
Pengasuhan dan kebiasaan dalam keluarga juga sangat kuat pengaruhnya menjadi kesukaanku. 
Maka, berikut ini adalah telur-telurku yang setelah dipilah - pilih jatuh pada 5 hal ini
  1. Jalan-Jalan 
Genetik ini sepertinya. Dari Bapak yang masa mudanya dilalui dengan berkelana di beberapa kota, sebelum menetap di desa kami yang jauh dari kebisingan kota. Cerita petualangan masa muda beliau yang selalu membuatku antusias mendengarkan dengan mata berbinar. Setelahnya kutatap langit, aha..suatu saat aku akan menjelajahnya, 
bantinku kala dulu. 
Alhamdulillah, Bapak sering membawa kami jalan-jalan. Dari yang terdekat ke desa tetangga, ke tempat beliau mengajar atau minimal 2 kali setahun kami pergi lebih jauh  ke kabupaten lain. Melihat pintu lintasan kereta api diujung jalan, 17 km dari rumah, hatiku jadi riang. Horee kami jalan jauh. 

Antusias itu bahkan membuatku tak pernah memejamkan mata untuk tidur diperjalanan. Selalu menikmati perjalanan, detik demi detiknya. Apalagi daerah baru yang belum pernah didatangi sebelumnya. Menghafal nama-nama daerah yang sudah dilewati itu mengasyikan. Tak jarang menyimpan karcis bis, sebagai penanda pernah melewati daerah - daerah tersebut. 
Saat dewasa setiap teman yang tanya: " Kok kamu tahu daerah ini? "
Candaku, " Aku kan pernah jadi kondektur Bis. " 

Apa sih menariknya jalan-jalan. Banyak. 
Keunikan tradisi, bahasa, makanan, bentuk bangunan dan banyak lagi. Bahkan gerak semu pepohonan sepanjang jalan pun menarik. 

Anak-anak semua suka jalan-jalan. 
Ke depan, masih belajar untuk menjadikan jalan-jalan ini lebih produktif dan menemukan ide buat anak-anak. 

2. Belanja

Bukan shopaholic, tapi sudah jadi kegiatan sedari kecil, sekitar kelas 4 atau 5 SD, sudah menjadi utusan Ibuku belanja di pasar. 
Kesukaan belanja ini tidak lantas membuatku pintar belanja. Bahkan menawar barang itu bukan keahlianku. 
Letak bahagianya, melihat aneka barang dipasar, toko atau pusat perbelanjaan, memilih dan mendapatkan barang yang dibutuhkan. 
Kalau suami sudah bilang, Anak-anak butuh apa saja, tolong dilist dan ini uang buat belanja, langsung deh berbinar mata. 

3. Beberes

Awalnya ragu, apakah beberes ini karena suka pada kebersihannya atau prosesnya. Apalagi turunan dari simbah, dan ibu yang juga sukanya bersih-bersih dan rapi-rapi. 
Di rumah simbah dan ibu,  parit depan rumahnya aja, kinclong. 
Beberes sendirian itu lebih mengasyikan. 
Kalau akan beberes, Anak-anak dilokalisir di suatu ruangan. Tapi seringnya mereka pengen membantu. Mereka dilibatkan sesuai kemampuan. Misal buang sampah, merapikan lemari masing-masing, menata buku dll. 
Kemudian, biar energi tidak terkuras beberes melulu, saya membaginya menjadi beberapa tahapan, beberes harian, mingguan, per 3 bulan dan per 6 bulan. 
Jika rumah bersih dan rapi, otak saya langsung cling. Suka banget. 

4. Menanam

Sebagai anak desa, proses menanam, merawat tanaman bukan hal asing. Sedari kecil sudah biasa. Ibuku juga suka menanam, hingga rumah kami penuh dengan tanaman terutama sayuran dan kebutuhan dapur. Jadi kalau butuh tinggal "ramban" saja. Lalu aku melengkapinya dengan tanaman hias. 
Hingga kuliah, melihat rumah kost yang gersang, segera berinisiatif menanam. 

Melihat tanaman yang hijau segar itu, moodboster banget. 
Saat ini, meski rumah dinas kami tak berhalaman, tanaman pot,di balkon rumah jadi pilihan. Setidaknya saat selesai sholat subuh pas membuka pintu balkon, tanaman segar membagi oksigennya. 

5. Online

Lho kok.... Iyalah, dijaman ini siapa sih yang tidak akrab dengan online. 
Dengan online ini bisa belajar banyak hal. 
Yang bener saja. 
Bener lho
Semua bisa kita lakukan, belajar, membaca, menulis, update informasi, bahkan belanja juga. 
Mengenal Ibu Profesional dan menjadi mahasiswa Institut Ibu Profesional juga dari aktifitas online ini. 
Juga belajar di komunitas lain seperti Homeschooling, komunitas Guru Belajar, Komunitas menulis, chrafting dan banyak lagi. 

Akhirnya, telur - telur ini sudah mendapatkan tempat yang sesuai, daun yang subur menghijau. Semoga menetas dengan baik ya telur - telurku.


#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit

Zona Agility

Sebenarnya materi ini sudah ada sejak sebelum liburan akhir tahun, dan saat itu ketika sesi materi dengan founding mother rasanya semangat yang semula hampir padam, kurang fokus karena karena masih sibuk dengan kelas yang lain serta kondisi rumah yang belum stabil dan ada beberapa masalah yang harus dihadapi langsung menyala lagi.  Liburan ini aku akan tetap konsentrasi dan menyelesaikan project passion, tekadku waktu itu. Namun kembali lagi, tekad yang sudah bulat waktu itu kembali kendor karena masih terdistraksi dengan berbagai masalah di rumah.  Kondisi co hausing juga lagi menghadapi beberapa masalah, salah satu tetangga mendapat ujian, covid19 dan saat ini sedang pemulihan kesehatan.  Padahal materi kali ini sebenarnya pas banget buat yang fokusnya terbagi kayak aku ini. Zona Agility. Menurut brainly.id  Kelincahan (Agility)  adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi