Langsung ke konten utama

Refleksi Perjalanan Hexagonia



Assalamu'alaikum ibu pembelajar
Dua bulan lebih menjadi warga Hexagon City, sebagai Hexagonia, tinggal dalam komplek perumahan dengan warga yang punya semangat dan passion sama. Saling bekerja sama, menghargai satu sama lain sungguh luar biasa rasanya. Tidak ada kata lain yang bisa mendefinisikan, wonderful things.
Nggak nyaka bisa menjadi bagian dari kota ini. Berawal dari perjalanan di kelas Bunda Cekatan dengan peta belajar yang terpampang sebagai pedoman dalam setiap langkah di hutan ilmu pengetahuan. Tapak kaki yang telah menjelajah hutan ilmu semakin kokoh untuk menapak menuju kota Hexagon tempat mewujudkan mimpi.

Passionate People

Sejenak mengikat perjalanan, pada peta belajar yang terbentang. Aku memilih management rumah tangga agar masalah dapur dan bebenah, pernik-pernik dalam rumah tangga ini menjadi sesuatu yang mudah dikerjakan. Melatihnya agar menjadi cekatan sehingga semakin banyak waktu yang bisa digunakan untuk mengerjakan hobby dan hal lain yang membahagiakanku seperti membaca, menulis meski suka tapi masih belum mahir. Jalan-jalan, kuliner dan belanja ide juga hobby yang selalu membuat binar bahagia.
Membersamai anak dan sebuah lembaga pendidikan yang kami didirikan bersama teman-teman juga menjadi sesuatu yang menyenangkan. Hingga aku memutuskan inilah passionku.
Tak sebentar menyakinkan diri bahwa dunia pendidikanlah passionku. Kenyataan bahwa aku sudah meninggalkan dunia mengajar di sekolah formal sejak dua tahun lalu sedikit membuatku ragu. Benarkan passionku di bidang pendidikan? Lalu membuka lagi hasil test tallent mapping, educator adalah salah satu personal brandingku.
Yah, aku tak lagi mengajar di sekolah formal, tapi masih selalau membersamai anak belajar mandiri di rumah. Suka mengembangkan dunia pendidikan. Antusiasme yang tinggi berbagi ilmu dan skill seputar pendidikan. Bergairah mengikuti isu - isu terkait pendidikan dan mencoba menemukan solusinya.
Aha, aku yakin sekali inilah passionku.
Teringat lagi peta belajar, di sebuah sudut aktifitas suka dan belum bisa terdapat keinginan belajar menulis, belajar membuat blog profesional. Dan semesta mendukung, sebuah tawaran belajar blog sangat sayang untuk dilewatkan. Sejalan dengan passionku yang sudah ditetapkan, passion yang lain pun berkembang. Yah aku suka menulis.
Syukurnya, keduanya berjalan beriringan dalam project passion di co-housing nantinya.
Tingkatan passionku
Setelan menemukan passion dan yakin dia area itulah konsentrasika saatnya memetakan dimana letak passion. Sesuai dengan tingkatannya, aku memilih passion for knowledge dan passion for service sebagai pijakan. Sedangkan pengembangannya berada pada ranah foster life for service, senang mengembangkan dan melayani.

Character Cultivator

Setelah bertemu dengan tetangga yang mempunyai passion sama, saatnya kami merumuskan project passion. Dalam diskusi panjang akhirnya kami sepakat membuat project passion berjudul " WELL" : Women Empowerment And Education Laboratory. Sebuah proyek untuk mewujudkan panduan perjalanan hidup perempuan yang lebih bermakna dengan produk berupa guidebook.
Amazing, passion pendidikan dan menulis akhirnya berkolaborasi dalam project ini.
Nah dalam project bareng kayak gini, terlebih ada banyak kepala berpikir bersama, ada beberapa kepribadian berpadu makan harus ada karakter baik yang bersinergi. Sehingga dalam acara kumpul-kumpul kita tidak sekedar ngerumpi tapi membicarakan ide. Dengan mengetahui karakter setiap Hexagonia di co-housing, setidaknya tak ada kebaperan yang membuat project bareng ini terhambat.
Aku menyematkan Disipline sebagai karakter ku. Iya sih, sebuah keteraturan, kerapian, segala sesuatu yang terjadwal dan tepat waktu lebih aku sukai, terlebih hasil test tallent mapping, bahasa bakat unggulanku : disipline ini.

Habit Powered

Adakah sebuah kesuksesan tanpa kebiasaan baik? Saat kita ingin mewujudkan impian kita, gagasan kita maka semua bermula dari kegiatan kecil yang rutin. Karena rutin maka akan jadi kebiasaan baik yang bisa mengubah kehidupan menjadi lebih bermakna dan produktif.
Project passion kami, akan membuahkan hasil jika diiringi dengan karakter yang baik dan kekuatan kebiasaan atau power of habit.
Maka kami harus memulai setiap langkah mewujudkan goal dengan kebiasaan - kebiasaan baik yang rutin dilakukan setiap hari oleh masing-masing Hexagonia.
Dalam project passion di co-housing kami, milestone awal adalah mencari referensi, maka habit yang dibangun adalah membaca, mengamati, dan meresumenya. Disamping itu kami juga terlibat aktif dalam diskusi dalam co- housing.
Apakah habit itu terlaksana dengan baik?
Ternyata tak semudah itu, terkadang kami pun oleng dengan aktifitas yang lain. Karenanya kami harus saling dukung dan saling menguatkan agar tetap on the track. Alhamdulillah, kami bersepakat untuk selalu check in dalam coba housing. Dari sini, setiap ada masalah bisa dicari solusinya bersama. Check in rutin tiap hari kerja juga selalu mengembalikan semangat agar konsisten menjaga habit yang baik.

Shining 4E

Setelah milestone kami sepakati, maka kami mulai melakukan aksi untuk mewujudkan project passion.
Memang tak semua kegiatan semua bernilai 4 E, Enjoy - Easy - Excellent - Earn.
Bagiku membaca, mencari referensi dan meresumenya sudah terpenuhi unsur enjoy, easy dan excellent. Sedangkan diskusi, baru merasa enjoy dan easy.

Kontribusi untuk Hexagon City

Yang bisa kulakukan sampai hari ini selain berkontribusi aktif dalam co-housing saat diskusi, melakukan check in, memberi ide dan saran. Untuk tingkat kota baru sebagai peserta dalam beberapa kegiatan kota misal menyimak paparan founding mother, sesekali hadir pada walikota menyapa, launcing program, parade project passion juga mengikuti berita di hexatv.
Sementara fasilitas kota yang sangat menunjang project passion dan pengembangan diri juga tak luput dari perhatian. Misalnya mensubribe Youtobe Haxagon City, Fanpage Hexagon City, Instagram Hexagon City juga Hexalink, Radio dan TV Hexa.
Meski kadang hampir oleng juga menerima banyak informasi tiap harinya. Tetapi dengan jurus pilih dan pilah mana yang dibutuhkan, sedikit mengurangi kebinguan dalam hujan informasi ini.
Pelatihan yang sudah diikuti sejauh ini baru pelatihan menulis yang sangat menunjang pada project passion di co-housing kami. Harapannya ada pelatihan membuat ebook yang menarik dan teknik editing yang oke.
Tetap semangat menjalani proses belajar dan bekerja mewujudkan project passion.


Komentar

  1. Ini bagian dari IIP ya bu? Kelihatan keren banget deh projectnya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...