Langsung ke konten utama

Game Level 8 Hari ke 2

Hari Ini Aku Jajan

Seperti yang ditulis kemarin, alokasi dasar pengelolaan keuangan kami ada 3 hal
1. Tabungan/Investasi
2. Kebutuhan
3. Infaq

Saat diajak merencanakan pengelolaan keuangan dan meninventarisir kebutuhan, si adek hanya bilang tidak butuh apa-apa sih katanya. 
Biasanya tahun ajaran baru butuh beli buku tulis dan buku pelajaran. Sejak sekolah tahun pertama kemarin, dengan uangnya sendiri memenuhi kebutuhan buku dan alat tulisnya. 
Saat ada tagihan buku pelajaran, bahkan dia bilang sudah dibayar pakai uangku sendiri.
Tapi tahun ajaran ini akan homeschooling , jadi tidak perlu membeli buku dan buku pelajaran.
Alat tulis, bisa pakai yang sudah ada. 

Di keluarga kami, saat anak-anak sekolah dulu juga tidak terbiasa serba baru di awal tahun pembelajaran jadi kalau tas, sepatu, seragam dan lain-lain masih layak dipakai ya lanjut.

Karena, belum menemukan yang menjadi kebutuhannya, di daftar rencana keuangan hanya tertulis beberapa keinginan antara lain:
1. Jajan , sesekali pengen jajan 
2. Beli buku (komik kesukaan), ini rutin tiap bulan. Untuk komik, Bunda telah membuat kesepakatan beli sendiri. Tapi buku-buku yang lain Bunda yang membelikan.
3. Beli pancing, keinginan yang sudah lama sejak libur Ramadhan kemarin. Masih belum dapat izin.

Hari ini, saat bunda akan pergi ke undangan si adek meminta izin untuk jajan.
"Bunda, aku nanti jajan ya..?"
"Jajan apa...? Ingat, Adek nggak boleh jajan makanan yang aneh-aneh atau minuman kemasan. (Bunda menyebutkan beberapa jenis makanan dan minuman yang tidak boleh dibeli)
"Nggak kok...aku mau beli salome, boleh kan...?"
Sebenarnya ini juga termasuk yang nggak boleh, meski Bunda juga terkadang tergoda untuk membeli.
"Boleh sih...tapi nggak pakai saos ya."
"Berapa uang yang akan dipakai jajan?"
"Lima ribu Bun.....tapi eh...aku mau traktir kakak-kakak juga."
What....? Anak kecil mau traktir kakaknya. Jadi ingat adek bungsuku...atau memang karakter anak bungsu itu begini ya..Sok gaya atau memang dermawan...
"Mengapa adek pengen traktir kakak-kakak sih?"
"Nggak apa...pengen saja. Kan berbagi rejeki Bun."
Sang kakak-kakak sudah riang gembira.
" Berapa uang adek yang harus keluar, nggak sayang?"
" Nggak apa Bun, 5000 x 5 kan 25. 000. Mas N dan Mas K nggak ikut karena nggak makan daging kan."
" Ya sudah, Bunda izinkan."

Dan hari ini, dia jajan untuk dirinya serta kakak-kakaknya. 

#Tantangan10hari
#Level8
#KuliahBusayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari


#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit