Langsung ke konten utama

Berpasangan Mereview Jurnal Identifikasi Masalah

Saling mereview jurnal
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, Bunda Pembelajar

Pekan ini jurnal Bunda Pembelajar masuk pada pekan kedua dan kita akan belajar mereview jurnal identifikasi masalah pada pekan lalu. Jadi pada pekan ini kami, para calon bunda saliha berkumpul bersama Mantika, lalu masing-masing akan dipasangkan untuk saling membaca dan mereview jurnal yang sudah kami buat pada sesi sebelumnya. Wah jadi deg-degan lagi menunggu siapakah yang akan menjadi pasangan dalam review kali ini.

Waktu yang ditunggu tiba, dikelas telah diposting pasangan-pasangan review, langsung dong gerak cepat membuka google dokumen yang sudah terposting dan taraaaa... Setelah mantengi satu demi satu nama yang berlatar garis sama, akhirnya kutemukan pasanganku. Nunung Syayidah sebuah nama yang tertulis disitu lengkap dengan nomor wa dan kota asalnya. Garut, kota tempat tinggal pasanganku. 

Proses Perkenalan

Setelah mendapatkan nama pasangan, pengennya langsung menghubungi yang bersangkutan, namun karena saat itu sedang berada di luar rumah jadi ditunda dulu. Namun, tak lama kemudian sebuah pesan masuk pada whatAaps, sebuah nama dan permintaan perkenalan tertulis pada pesan tersebut. Wah senangnya, ternyata dia adalah teman belajar pada sesi review kali ini. Nama lengkapnya Nunung Syayidah dari IP Garut dan seorang ibu bekerja di ranah publik.

Dari proese perkenalan ini, Mbak Nung begitu panggilannya yang ternyata masih muda dan baru beberapa tahun menikah, terlihat sangat antusias. Teman belajar yang menyenangkan. Nama belakangnya sama dengan nama depan anak gadis sulungku, hanya beda penulisan. Jadi kami langsung akrab. Selanjutnya kami menyepakati jam online agar segera mendapat respon dan kami juga sepakat secepatnya mengirim jurnal identifikasi masalah untuk direview.

Setelah jurnal kami terima, tak lama kami segera membacanya dan memahami apa masalah yang sedang kami hadapi. Jika teman-teman yang lain merasa pas atau masalahnya mirip-mirip, justru masalah kami beda banget. Masalah besar saya adalah pendidikan anak, sementara masalah mbak Nung ini personality, tapi ini tidak jadi hambatan bagi kami. terbukti kami segera sepakat untuk secepatnya membuat reviiew sehingga hari ini hasil review itu sudah kami terima dan segera dibuat jurnalnya. 

Mereview Jurnal Identifikasi Masalah

Bagian yang seru dari jurnal pekan ini adalah membaca hasil review. Ternyata senang banget ya hasil ngejurnal kita dibaca orang lain, ditelaah, diberi masukan dan banyak tips-tips yang didapat. Jadi semangat untuk melanjutkan tantangan berikutnya. Yuk kita simak hasil reviewnya.
Review dari pasangan untukku

Review Dari Pasangan Untukku

Perkenalkan nama saya Nunung Syayidah dari IP regional Garut. Pekan ini kami (Para Ibu Pembelajar) mendapat materi tentang mereview problem statement Teman yang lain. Kali ini saya mendapatkan buddy ( teman belajar ) dari sebuah kota yang jauh dari tempat tinggal saya. Beliau adalah Mbak Sri Utami atau Bunda Tami, beliau tinggal di Kota Samarinda Kalimantan timur.

Setelah kita berkenalan, lalu kita bertukar jurnal yang pekan kemarin kita buat. Yaitu tentang problem statement. Setelah saya baca dan amati, ada beberapa masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh Bunda Tami.

Masalah Pribadi : Management waktu yang belum maksimal/masih harus dilatih
Masalah Keluarga :
  1. Pendidikan Anak
  2. Anak lebih suka bermain di luar ( waktu belajar kurang)
  3. Anak lebih suka main gadget
  4. Anak cepat bosan ketika sedang belajar
Masalah Prioritas dan harus segera diselesaikan : Pendidikan Anak ( terutama anak yang bungsu )

Dan ini hasil review saya

Apa yang sudah baik ? Menurut saya yang sudah baik dari teman belajar saya adalah :
  1. Pantang menyerah ( terus berusaha agar bisa lebih baik )
  2. Cara penulisan artikel beliau sudah sangat bagus
Apa yang perlu diperbaiki ? Hal yang perlu diperbaiki dari teman belajar saya adalah :
  1. Membuat jadwal gadget buat anak
  2. Mencoba berkomunikasi dengan anak tentang cara belajar yang disukai oleh anak
  3. Berkomunikasi dengan pasangan (suami)/anggota keluarga lainnya tentang cara mendidik anak agar tidak sering bermain gadget.
Apakah masalah yang tertulis di problem statement akan benar-benar diselesaikan ? Menurut beliau masalah yang ditulis di problem statement Insyaa Allah akan beliau selesaikan. Alhamdulillah.. review saya tentang problem statement teman belajar saya sudah selesai. Mudah-mudahan ada nilai positif bagi teman belajar saya.. Aamiin

Review Dariku Untuk Pasanganku

Assalamu'alaikum wr wb. Mbak Nunung Syayidah. Alhamdulillah senang sekali bisa kenal mbak Nung nanti jauh di Garut sana melalui program review jurnal identifikasi masalah di kelas bunda saliha ini. Saya sudah baca jurnal mbak Nung, dengan masalah rasa percaya diri. Penulisan jurnal sudah bagus, dan masalahnya juga urgent ya, karena rasa percaya diri ini penting dan bisa berdampak pada produktivitas terutama bagi mbak yang sedang bekerja di ranah publik.

Merasa tidak percaya diri itu wajar, semua orang pernah merasakannya. Akan jadi masalah jika rasa percaya diri ini menjadi penghambat dan menekan untuk melakukan sesuatu.Rasa percaya diri itu sifatnya dinamis bukan status, artinya bisa saja orang yang dulunya sangat percaya diri suatu saat menjadi terlihat begitu pesimis. Namun sebaliknya seseorang yang tidak percaya diri bisa kok menjadi percaya diri karena percaya diri ini bisa dilatih dan ditumbuhkan.
Nah sekarang kita bedah identifikasi masalah. Langsung saja ya:
Masalah Nung yang akan direview

Masalah: 
Minder dan tidak percaya diri, susah bergaul dan tidak punya banyak teman, merasa kualitas diri kurang. Saran saya : sebaiknya untuk akar masalah ini langsung ke pokok masalahnya yaitu : Personality berupa Kurang Percaya Diri
Akar masalah :
Anggapan bahwa pendidikan hanya berupa lembaga formal sehingga jika pendidikan di lembaga formal tidak tinggi maka kemampuan kurang. Suka diremehkan sehingga semakin membuat tidak percaya diri. Akar masalah sudah bagus, sesuai dan menjadi penyebab timbulnya masalah.
Hasil yang nampak:
Menurut saya dituliskan hasil yang terlihat dari masalah tersebut yaitu efek dari kurang rasa percaya diri, antara lain tidak punya banyak teman, susah bergaul, perasaan kurang berkualitas, sulit mengeluarkan ide, tidak berani berpendapat.
Akar masalah 2:
Pikiran dan pengalaman yaitu anggapan bahwa orang lain tidak akan menerima pendapatnya karena merasa kurang berpendidikan. (Overthinking)

Review untuk pasangan dariku


Hasil review pada permasalah pasangan terangkum pada template diatas, apa yang sudah baik dari identifikasi masalah ini yaitu permasalahan pokoknya cukup menantang karena menumbuhkan rasa percaya diri itu nggak mudah tapi pasti bisa. Dan saya yakin Mbak Nung mampu menyelesaikan tantangan ini dalam enam bulan ke depan. 

Saran terkait masalah:
Rasa percaya diri memang rada-rada gimana gitu ya, pikiran dan pengalaman hidup turut mempengaruhi. Makanya sangat penting mengendalikan isi pikiran kita. Selalu tanamkan bahwa:
  1. Aku sudah berusaha yang terbaik
  2. It's okay to noy be okay. Nggak apa kok salah, nggak masalah kok ide kita nggak relevan dan nggak dipakai. Keluarkan saja.
  3. Aku bangga dengan diriku sendiri
  4. Harga diriku nggak ditentukan oleh orang lain
Tips agar percaya diri:
  1. Jangan overthinking atau cemas berlebihan pada sesuatu yang belum tentu terjadi, apa yang dipikiran belum tentu ada dalam kenyataan.
  2. Jangan melabeli diri dengan label negatif seperti aku nggak pinter, aku pemalu dll
  3. Tanamkan nilai diri yang positif seperti aku menarik, aku bisa dll.
Selalu meningkatkan kualitas diri dengan cara:
  1. Kenali diri
  2. Belajar untuk berkarya
  3. Buat habit / kebiasaan yang membuat value diri meningkat
  4. Memaafkan diri sendiri
  5. Jangan takut bertanya atau mengeluarkan pendapat.

Demikian review jurnal yang bisa saya lakukan untuk mbak Nung, semoga menjadi masukan dan maaf jika ada kata atau kalimat yang salah.

Penutup


Sebenarnya apa sih pelajaran yang dapat diambil dari sesi berpasangan saling mereview jurnal identifikasi masalah ini ? Banyak ya, salah satunya, dengan cara ini kita akan saling membedah permasalahan orang lain dan berusaha memberi masukan terkait masalah. Lalu kita pun mendapat feeback juga sehingga lebih memperkaya ide, memperjelas masalah kita apakah sudah tepat, relevan dan kita juga menjadi optimes untuk menyelesaikan masalah ini sehingga masalah ini menjadi tantangan yang menyenangkan. 


#review1
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit