Langsung ke konten utama

Game Level 6 Hari ke 2

Membantu Bunda

Sebenarnya musim ujian sekolah seperti ini, waktu bunda lebih banyak karena berkurangnya jam mengajar. Jadi masuk sekolah bisa lebih lambat dan pulang lebih cepat karena kelas yang diampu sudah berkurang.
Tapi, dibalik itu ada koreksian hasil ujian yang harus segera diselesaikan. Maka, beberapa hari bunda harus menyelesaikan tugas koreksian ini.

Karena terbiasa nempel dan berkegiatan bersama, si 7 tahun ini datang mendekat. Berkali diusir...., karena bundanya tak ingin diganggu, sebenarnya bukan diganggung sih...si anak hanya ingin melihat apa yang dikerjakan bundanya. Tapi si bunda merasa terganggu. 
Kalimat, sana nah Dek....entah berapa kali terucap ditambah, Bunda sedang kerja nih, jangan diganggu.
Berulang juga mendapat jawaban, aku cuma pengen lihat kok.
Akhirnya, bunda sadar akan kesalahannya. Bener bahwa dia tidak menganggu hanya ingin melihat..melihat untuk belajar.

Maka kali ini dibiarkannya anak mendekat dan melihat apa yang sedang bunda kerjakan.
Tak lama, ketika bunda menghitung skor nilai hasil ujian, si anak menyebutkan jumlahnya dengan tepat.
Berulang kali dan
Aha.... 
"Adek aja yang bagian menghitung ya," pintanya.
Oke

Membantu menghitung nilai dan aku suka

Setelah beberapa kali menghitung dengan benar, bunda menyerahkan koreksian itu padanya. 
Tinggal menyebutkan skor yang ft di dapat, si anak menuliskannya dan menjumlahkannya.
Setelah selesai, tantangan berikutnya adalah mengurutkan nilai dari yang terbesar hingga yang terkecil, kemudian menuliskan hasilnya dapa kolom nilai di daftar nilai.
Pekerjaan bunda selesai dengan cepat, dan anak suka cita belajar matematika.

Stimulasi matematika logis:
1. Angka dan menjumlahkan angka dengan baik dan benar
2. Kategorisasi
Mengelompokkan nilai berdasarkan kriteria tertentu



#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Master Mind and False Celebration Rubi Digi

Di ujung tapi bukan akhir dari segalanya karena tim ini bertekad untuk tetap ada meski masalah pribadi sudah menemukan solusi. Harapannya tim kami bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas dan usai kelas Bunda Saliha ini kami siap masuk ekosistem.  Nah di ujung kelas Bunda Saliha, meski protokoler sudah dinyatakan lulus dan melakukan selebrasi pada puncak satu dekade Ibu Profesional di akhir Konferensi Ibu Pembaharuan ( KIP) tanggal 22 Desember lalu, sejatinya tak ada istilah usai dalam perjuangan tim kami, agar tetap menjadi bagian dari ekosistem ibu pembaharu. Pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan selebrasi yang sebenarnya, sebuah koreksi atau evaluasi atas perjalanan kami sebagai anggota sebuah tim maupun kinerja tim itu sendiri. Bisa jadi ini adalah false celebration , namun ini menjadi momen penting agar kami bisa lebih baik lagi kedepannya.  Master Mind and False Celebration : Self Assessment Self assessment, merupakan evaluasi yang dilakukan oleh member tim un...