Sebenarnya sudah niat mengerjakan tantangan ke 12 ini lebih diawal waktu, tapi berita hilang dan ditemukannya pesawat Lion Air JT610 lebih menyita perhatian. Beberapa penumpang dari kementrian tempat suami bekerja bahkan ada yang teman seangkatan dan beberapa aktifis Kemenkeu Mengajar yang baru beberapa hari berlalu.
Beginilah kami, pengabdian pada negara kadang mengharuskan menginggalkan keluarga. Jum'at sore pulang ke rumah dan Senin pagi balik lagi ke tempat kerja yang kadang jauh dari homebase mengharuskan mereka mengunakan mida transportasi apa saja termasuk pesawat ini.
Pun SK mutasi yang sewaktu-waktu dan pelantikan secepatnya mengharuskan kami selalu siap siaga.
Demikianlah, sejak mendapat sk mutasi 3 bulan lalu, praktis kami harus mengikuti sang Imam kami menuju kota kecil di ujung utara Kalimantan ini.
Semua harus kami tinggalkan, termasuk dua anak kami yang harus cabut dari asrama tahfidznya juga sekolahnya.
Kehidupan nomaden, menjadikan homeschooling pilihan kami untuk anak-anak dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan mereka. Bungsu kami yang sudah terlebih dahulu HS mendapat teman 2 orang kakaknya.
Jadi ada 3 orang anak yang HS bersama kami di tempat baru ini. Kota kecil yang masih minim fasilitas.
Alhamdulillah, tempat tinggal kami dekat dengan perpustakaan kota, juga sudut baca dengan koleksi buku yang lumayan di sebuah pelabuhan penyeberangan.
Layanan internet sudah 4G pada operator tertentu, tapi.....tantangannya adalah..sinyalnya harus berebut hingga lumayan lelet menjadi tantangan tersendiri untuk HSer mandiri seperti kami.
Grup HS masih belum ada, tak seperti di Balikpapan, kota kami sebelumnya.
Nah, aplikasi yang kami pakai salah satunya ini.
Aplikasi pembelajaran di rumah kami. Mengunakan laptop agar bisa diakses 2 anak yang HS setingkat SMP. |
Meski disaat tertentu harus download dulu sehingga saat sinyal jelek kami memutar rekamannya.
#tantangan10hari
#gamelevel12
#kuliahBunsayIIP
#keluargamultimedia
Komentar
Posting Komentar