Langsung ke konten utama

Game Level 12 Hari ke 2

Hari ke 2 tantangan, hari ke 2 pula musibah jatuhnya pesawat Lion Air. Setiap buka sosmed dan membaca status teman-teman, apalagi yang merasakan bagaimana perjuangan tugas diluar daerah, tentang LDM dan segala pernak-perniknya membuat merinding dan haru biru.
Itulah mengapa, setiap mutasi ke luar daerah suami membawa keluarga. Tak sanggup rasanya LDM, meski dengan segala kunsekuensi termasuk kali ini harus meninggalkan pekerjaan yang sudah jadi passion yaitu mengajar.
Eh tapi nggak meninggalkan sama sekali sih, disini passion mengajar masih digunakan mengajar anak sendiri yang homeschooling.

Disamping mengajar, menulis juga menjadi hobby meski masih jauh dari sempurna. Setidaknya menulis sebagai ajang menumpahkan 20.000 kata. Nah untuk itu butuh sarana kan. Sosmed sudah, tapi harus bijak dong ya...tidak semua kita tumpahkan di sosmed. Harus ada privasi. 
Juga sejak kuliah di Institut Ibu Profesional, menulis menjadi sebuah kebutuhan. Untuk mengerjakan NHW atau laporan tantangan di kelas Bunda Sayang seperti ini.
Sebelum masuk blog, dikonsep dulu di aplikasi. Apalagi kalau bukan Evernote. 
Evernote diantara sosmed dalam androidku

Yes...!
Evernote ini salah satu aplikasi yang sering digunakan. 
Segala tulis-menulis ada disini, termasuk kadang kalau lagi kesel sama suami.

Sebenarnya mengunakan aplikasi tulis menulis ini sejak lama sih, bahkan sejak mempunyai hp agak canggih di jaman nya dulu yaitu Blackberry, meski bukan evernote.
Nah sejak pindah ke android, evernote ini jadi andalan.

Setelah di-update , fasilitasnya juga mulai keren. Cukuplah buat yang masih jadi penulis ala kadarnya seperti diriku ini.
Meski di adroid ini juga tersedia aplikasi words, tapi evernote lebih simple dan mudah digunakan.
Evernote......ayo menulis...!

#tantangan10hari 
#gamelevel12 
#kuliahBunsayIIP 
#keluargamultimed

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Master Mind and False Celebration Rubi Digi

Di ujung tapi bukan akhir dari segalanya karena tim ini bertekad untuk tetap ada meski masalah pribadi sudah menemukan solusi. Harapannya tim kami bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas dan usai kelas Bunda Saliha ini kami siap masuk ekosistem.  Nah di ujung kelas Bunda Saliha, meski protokoler sudah dinyatakan lulus dan melakukan selebrasi pada puncak satu dekade Ibu Profesional di akhir Konferensi Ibu Pembaharuan ( KIP) tanggal 22 Desember lalu, sejatinya tak ada istilah usai dalam perjuangan tim kami, agar tetap menjadi bagian dari ekosistem ibu pembaharu. Pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan selebrasi yang sebenarnya, sebuah koreksi atau evaluasi atas perjalanan kami sebagai anggota sebuah tim maupun kinerja tim itu sendiri. Bisa jadi ini adalah false celebration , namun ini menjadi momen penting agar kami bisa lebih baik lagi kedepannya.  Master Mind and False Celebration : Self Assessment Self assessment, merupakan evaluasi yang dilakukan oleh member tim un...