Langsung ke konten utama

Makanan Yang Mengoda

Si ulat hijau mengemaskan sudah masuk gua the jungle of knowledge, gelap dan hanya terdengar suara. Sungguh tak mudah berjalan dalam gelap mengandalkan peta dan suara. Tapi hijau dedaunan yang rimbun siap disantap, membuat perjalanan ulat semakin bersemangat.
Oooh si ulat hampir tengelam dalam rerimbunan dedaunan nan lezat.

Meski peta telah digelar, agar petunjuk jalan itu konsisten ditapak, tidak terlena dengan hamparan dedaunan yang sungguh sedap rasanya. Semua menarik, hingga terkadang kaki ulat berhentikan sejenak, mengamati daun itu lalu tak sadar kakinya melangkah meraih daun itu.

Semakin hari semakin banyak daun yang menarik, tak kuasa untuk tidak mampir walau hanya sekedar mencicipi. Hingga baru saja diusia 2 pekan si ulat sudah terlihat semakin gendut mengemaskan. Harus banyak olah raga ya, hijau gendut agar tidak semakin kegendutan.
---------
Tantangan pekan ini bener-bener luar biasa, membuat vidio/audi tentang sesuatu yang kita kuasai.
Galau kan jadinya, merasa masih belum bisa apa-apa. Apalagi harus syuting dan rekaman trus diupload di fb grup lagi...ho ho ho....deg-deg an.

Berdasarkan panduan 1 pekan kemarin yang ku ketahui adalah beberes ala aku termasuk didalamnya membuat enzim cleaner yang sudah sering di praktekan dan dishare pada anak didik waktu masih mengajar dulu.
Juga bebenah file-file keluarga kami. Dengan 9 anggota keluarga dan suami yang bekerja sebagai ASN tentu banyak dokumen yang ada dirumah. Nah mengarsipkan dan merawat dokumen juga ranah yang aku bisa.
Selanjutnya, mempersiapkan anak menjadi hafizh Qur'an, ini juga materi yang sering ditanya oleh teman-teman karena dari 7 anak kami 2 orang diantaranya sudah hafizh 30 juz dan 3 orang sedang dalam proses penyelesaian hafalannya.

Ternyata, setelah mendapat tantangan membuat potluck jadi sadar pada potensi diri. Dan pilihannya jatuh pada membuat enzim cleaner karena memang hari itu akan mengeksekusi sampah kulit jeruk yang ada dirumah. Jadi sekalian saja.

 Berikut link youtobenya :
 https://youtu.be/VPwytw7bipY

Setelah mendapatkan potluck kejutan nanti lezat dari mbak. Khairun Nikmah, pekan ini masih asyik mantengin chanel youtobe  Livingloving Astri Puji Lestari dengan konsep decluttering dan hidup minimalisnya, semakin menambah rasa penasaran terhadap hal yang berbau ilmu bebenah.
Juga belajar beberapa tutorial membuat ecobrik
Dan tipe "aku" ketika tertarik, suka dan merasa butuh akan sebuah ilmu maka akan mengulik Ilmu itu sedalam mungkin, setuntas mungkin hingga terpuaskan baru pindah ke hal yang lain.


Maka pada pekan ini, ilmu beberes dan bebenah dilanjutkan dengan khuwhap :
Kelas Terapi Bebenah"
Yang antara lain membahas :
1. Memahami akar dari masalah cluter
2. Panduan cara beberes anti galau
3. Cara mengelola rasa syukur dalam memiliki barang
4. Menyimpan pakaian yang apik
5. Cara melipat baju.
6. Dialog dengan benda
7. Bebenah kilat dengan kategori
8. Aneka produk pembersih ramah lingkungan
9. Rumah bebas sampah
10. Membuat kompos
11. Zerowaste.

Lalu kulgram dengan mbak DK. Wardani aktifis Zerowaste dengan 3 tema:
1. Menuju rumah minim sampah
2. Memutus gaya hidup dengan plastik sekali pakai
3. Dari Linier menjadi Sirkuler

Pekan ini juga mendapat sedikit pelajaran dari suami, tentang menagement. Untuk urusan mereka management, beliau adalah salah satu mentorku. Selain memang bidang yang dipelajari ketika kuliah juga sering update ilmu mangement dari diklat atau pelatihan di kantornya. Pekan ini pak mentor menjelaskan tentang:
Hukum Pareto : Selesaikan yang 20℅ maka yang 80 ℅ selesai. Karena yang 20% itu masalah utamanya.

Lalu mulai deh mencicipi potluck teman-teman.
Aneka potluck yang lezat dan terlihat nikmat terhampar didepan mata. Huhuuu... Aku tergoda. Sesekali bahkan kehilangan fokus. Mencicipi yang tidak ada dalam peta.
Bener banget teryata untuk berkata : Menarik tapi tidak tertarik itu nggak mudah. Saking keasyikan menikmati potluck hingga hari selasa tugas jurnaling belum ke sentuh.

Berikut beberapa potluck yang dimakan pada pekan ini:
1. Organizing ala Aldina oleh Aldina Rahma G
2. Berbenah ala Saya oleh Muflikah Makin
4. Tips Bebenah Minimalis oleh Diene Rachmawati
5. Roda aktifitas oleh Nur Laila Muka
6. Management Waktu oleh Megarani Mulia Kanjeng
7. Tips Menyusun Menu Harian Tanpa Bingung oleh Mahargyani Yogyantari
8. Management Waktu di Dapur oleh Rini
9. Menyusun Menu Gizi Seimbang dan Persiapan Bumbu oleh Sabrina Lestari
10. Mengenalkan Gizi Seimbang Melalui Permainan Zimba oleh Purwaningsih
11. Keseharian Homeschooling 3 Anak oleh Yuliana
12. Menyusun portofolio anak oleh Ika Pratidina

Kenyang banget makan 12 potluck pekan ini. Tapi semua masih berkaitan dengan ilmu yang ingin kupelajari, dan sesuai dengan mind mappingku. Bahkan semua topik dan beberapa sub topik sudah terisi dari makanan utamaku dan potluck yang ada.

Saatnya ulat hijau cantik ini, istirahat untuk mencerna dan merenungkan makna dari makanan yang sudah dimakan. Semoga menjadi energi dan tidak hanya menjadi timbunan lemak.

Ulat hijau, rehat dengan bahagia sembari menanti kejutan di pekan ke 3.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#Ibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...