Assalamu'alaikum ibu pembelajar.
Tak terasa tiga pekan virtual conference, akhirnya berlalu sudah. Ini karena yang dibagi keren-keren banget. Semua berdasarkan passion dan pengalaman para speaker jadi seru dan dalam banget maknanya meski temanya ringan.
Pada pekan ke dua dan tiga ini aku masih mengambil peran yang sama, partisipan, bumblebee dan butterfly. Harusnya biar lengkap speaker juga. Namun apa daya, setiap form pendaftaran dibuka, selalu kalah cepat. Hingga pekan ketiga, mencoba lagi mengisi form pendaftaran. Semua sudah disiapkan tetapi setelah mengisi hingga akhir, pesan bahwa semua platform untuk virtual conference sudah penuh..
Akhirnya, aku hanya berusaha berpartisipasi dengan menyebarkan e flyer melalui media sosial serta tetap mengikuti live maupun rekaman teman-teman yang menjadi speaker
Aku juga menchalange diri meresume materi - materi yang dibawakan para speaker di kelas yang ku ikuti. Hasil resume itu akan dibagi ke media sosial, tapi takut melanggar CoC jadi cukup disimpan dulu dan nanti akan dishare ke teman-teman co housing.
Yang Kudapatkan pada Virtual Conference
Dari speaker yang sesuai dengan passion yang ku pilih yaitu materi seputar pendidikan. Ada travel school, Menemukan misi hidup, magang, membersamai anak usia dini, memandu bakat anak, mengajak anak dekat dengan Al Qur'an , menstimulasi anak menghafal Al Qur'an. dan beberapa lainnya saat menjadi Bumblebee.
Dari speaker second passion ku yaitu kepenulisan, aku hadir dan berusaha menyimak materi tentang kepenulisan, mendesain majalah online, membuat ebook dan membuat blog.
Sebagai butterfly, aku kadang masuk ruang konferensi yang temanya menarik meski tak sesuai dengan passion, sekedar menuntaskan rasa penasaran. Tapi ternyata seru juga, seperti materi mengatasi rasa takut di poligami, yang berisi perjuangan yang super keren dari speaker untuk keluar dan bangkit dari bayang-bayang masa lalu dan ketakutan yang berlebihan sehingga menyebabkan penyakit psikomatis dan harus mengalami beberapa kali perawatan.
Feedback Yang Ku terima
Setelah membagi E-flyer teman-teman yang akan live dan menjadi speaker di media sosialku, ternyata beberapa teman di luar Hexagon City tertarik untuk ikut, dengan bertanya di kolom komentar bagiamana cara bisa hadir mengikuti virtual conference di Hexagon City. Tentunya aku jelaskan tatacara dan prosedurnya, terlebih virtual conference ini terbuka untuk umum dan berharap manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang di luar Hexagon City. Sayangnya aku tak sempat punya dokumentasi berupa rekaman testimoni.
Perubahan Apa Yang Kurasakan
Sejak di Hexagon City, aku mulai paham perbedaan antara sibuk dan produktif. Juga bagaimana menyelesaikan masalah dengan struktur berpikir yang sistematis mengunakan filosofi six hat. Sebelumnya, sering beradu pendapat dengan suami karena beda pola pikir. Suami yang sistematis dan istrinya yang mbulet sering tidak nyambung jika menyelesaikan masalah. Dari ilmu yang didapat di Hexagon City, dan mulai mempraktekkannya, perbedaan pendapat lebih mudah diminimalisir.
Demikian pengalaman selama tiga pekan berada di zona open space yang seru dan bertabur ilmu. Memang butuh ketrampilan memilih dan memilah agar waktu kita tidak terpaku pada kegiatan online. Tapi pengalaman berharga ini sayang untuk dilewatkan meski dengan sedikit penyesalan, karena tak sempat mengambil peran sebagai speaker. Satu tekad dikuatkan setelah ini, aku akan berusaha untuk berbagi dengan caraku.
Komentar
Posting Komentar