Langsung ke konten utama

Game Level 5 Hari ke 3

Kesibukan di akhir pekan hari ini hanya sempat mampir rumah buat makan siang dan sholat dhuhur.
Alhamdulillah, Abi libur tiap sabtu jadi kami saling menggantikan 
Anak-anak juga sedang liburan pekanan dari asrama tahfizh, ngumpul di rumah. 

Sebenarnya literasi di rumah kami tidak hanya membaca buku, nonton film yang kami pilih dengan pertimbangan tertentu juga jadi sarana literasi. Hampir semua hobby nonton disamping membaca buku.

Maka, ketika sepakat tidak ada tivi di rumah, aktivitas kami seputaran, membaca, nonton, bermain sains, masak bersama, jalan-jalan di alam terbuka atau anak-anak diangkut dan nempel di pengajian Abi - Bundanya.

Begitu pulang sebentar tadi siang, si bungsu sudah siap dengan laporannya.
"Bunda, aku sudah baca buku lho..
seri si Alif yang judulnya Ibadahnya Alif."

Woaa.... Bunda malah belum sempat membaca buku hari ini.
Bagaimana bisa jadi teladan anak-anak kalau begini.

Eh tapi....menstimulasi anak suka membaca sampai dengan hari ini juga tidak lepas dari upaya Abi Bunda lho.
Kami adalah pasangan yang hobby membaca dari kami masih anak-anak
Meski intesitas membaca kami agak menurun akhir-akhir ini.

Hohoho.....jadi game ke 5 ini juga bisa jadi sarana evaluasi diri Abi Bunda ternyata.
Harus me-setting ulang waktu lagi sehingga aktifitas membaca kembali bergairah, agar ada waktu khusus yang tetap tersedia untuk membaca buku apapun kesibukan kami. 

Dan, sampai hari ke 3 ini pohon literasi kami belum jadi. 
Besok kami akan membuat pohon literasi itu, meski si bungsu sudah menagih untuk jalan ke pantai. Kangen pantai katanya. 
Semoga besok masih bisa mengalokasikan waktu untuk membuat pohon literasi sepulang dari pantai, kondangan pengantin dan rapat komunitas di sore harinya.


#bundasayang
#ibuprofesional
#for things to change, I must change first

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...