Langsung ke konten utama

Game Level 10 Hari ke 1

Hari ke 1 : Membulatkan tekat

Tantangan kali ini tentang mendongeng, tapi sengaja berganti patner di tantangan kali ini, karena bercerita,mendongeng atau membacakan buku sudah menjadi aktifitas keseharian sejak anak-anak masih batita bahkan balita. Meski sekarang pun , ketika sudah beranjak besar, masih ada waktu-waktu khusus untuk mendongeng dan anak-anak suka..tapi kegemaran membaca buku sendiri-sendiri lebih dominan.

Maka tantangan kali ini, yang berperan sebagai patner adalah si mbak yang sudah baliq. Masih banyak pr juga pada anak perempuan yang lain.....yah beginilah kalau anak banyak...pr nya juga banyak. 
Tapi yang mendesak dululah, karena mbak yang nomer 4 ini akan segera meninggalkan rumah lagi, dan jauh jaraknya dengan kami.

Sebelum meninggalkan rumah 3 tahun lalu, mbak ini anak yang periang, suka bercerita dan banyak teman. Sejak kembali ke rumah selepas lulus dari pesantren, ada banyak perubahan yang membuat kami agak kaget, jarang senyum, bicara seperlunya dan lempeng aja, semua serba biasa. Ditanya dimana perasaanya jawabnya : biasa.

Nah, hari pertama ini kami mencoba membersamainya dan mereview kembali pilihannya untuk tidak sekolah serta memilih tahfidz Qur'an di Jawa.

Hasilnya, niatnya sudah kuat.
Terinsirasi dengan para penghafal Qur'an dan sudah lama ingin menjadi penghafal Qur'an.
Mengenai sosok idola, nggak ada dan belum tahu siapa yang menginpirasinya.
Yang jelas sih...keinginan untuk menyematkan mahkota buat orang tua dan memberi syafaat bagi keluarga kelak di Surga.

Apakah dia siap dengan segala ujian dan tantangan?
Siap, hanya meminta kami untuk sabar menjadi pendengar atas segala keluh kesahnya kelak.

Lalu kami berdiri di teras lantai dua rumah kami
"Alhamdulillah, sudah cerah kembali. Kering nih cucian kita hari ini. InsyaAllah.
Lihatlah awan-awan itu....berarak pergi, karena Malaikat membawa pesan dari Allah..." Sesungguhnya Allahlah yang mengerakkan awan ini hingga manusia tahu silih berganti digilirkannya mendung dan cerahnya Matahari." 
Maka mendung yang bergelayut, rintik hujan yang sejak semalam tiada henti, akhirnya berhenti. 
Apakah akan cerah hingga sore? Belum tentu juga...bisa saja sore nanti mendung dan hujan kembali.
Mbak bisa mengambil pelajaran dari cerita hari ini...cerita yang Allah gambarkan melalui fenomena Alam pagi ini?"

Alhamdulillah, si anak semakin optimis.
Jalan masih panjang, semoga berakhir dengan baik meski kami masih harus melintasi aral yang melintang.


#Tantangan10hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Pekan Ketiga

   Pada pertemuan ketiga workshop fasilitator A Home Team kali ini semakin seru saja. Sesuai komitmen yang sudah saya buat pada awal pertemuan, bahwa hari Selasa malam adalah waktu khusus untuk hadir pada zooming A Home Team fasil.Kali ini saya bisa hadir tepat 5 menit sebelum acara dimulai. Yeiii kemajuan! Apa yang menarik pada pertemuan kali ini? Tentu saja permainannya. Saya semakin antusias mengikuti permainan pada sesi kali ini. Diawali dengan check-in yang seru, tentang hal-hal yang mengganggu dan ingin diubah selama ini. Wah surprise, dapat giliran setelah Mbak Mesa. Hmmmm, hal yang ingin ku ubah adalah sifat menunda-nunda. Seperti ini nih, menulis jurnal di akhir waktu menjelang deadline. Namun, bagian ini sudah dijawab oleh Mbak Mesa, jadi saya ambil hal yang mengganggu adalah susahnya bersikap asertif atau menolak. Cocok kan, dua hal yang menjadi hambatan terbesar adalah suka menunda dan tidak bisa menolak. Akibatnya, ya… . Begini deh! Selain check-in, peserta juga m...

A Home Team, Keluarga di Pertemuan Pertama

A Home team, rasanya sudah lama mendengar title ini. Beberapa kali founder Ibu profesional membahas tentang A Home team. Idealnya sebuah keluarga adalah sebuah team. Bahkan team dengan kualitas A. Pertanyaannya seperti apa keluarga dengan kualitas A itu? Bagaimana cara membentuk keluarga dengan kualitas A? Pertanyaan ini yang selalu berulang menggema di pikiran. Hingga saya bergabung di tim nasional dan bertemu dengan Mbak Ratna Palupi. Saya sering mendapatkan informasi seputar A Home Team. Sebuah program inovasi yang ada pada Ibu Profesional. Tapi informasi itu semakin membuat penasaran. Ketika bertemu dengan Mbak Ratna di Konferensi Perempuan Indonesia di Batu––Malang pada Februari lalu dan ngobrol sedikit tentang A Home Team, semakin menarik untuk mengetahui seperti apa program inovasi yang satu ini. Pas banget saat itu Mbak Ratna bilang bahwa A Home Team membuka kelas. Saat yang ditunggu pun tiba. Begitu ada pendaftaran recruitment A Home Team, meski saat itu saya sedang keliling b...

Jurnal A: Kerumunan atau Tim

    Selasa yang ditunggu, ada kelas A home team tentu saja. Pertemuan kali ini dipandu oleh moderator dari jauh, Rifina Arlin. Sebelum membahas materi tentang kerumunan atau tim, terlebih dahulu kita diajak untuk check-in. Check-in, Cuaca dalam Keluargaku Check in selalu menjadi momen yang seru karena peserta langsung bisa face to face dengan peserta lain di breakout room. Selain bisa mengenal lebih dalam, proses diskusi juga lebih interaktif. Kali ini di breakout room sudah ada teman main Mbak Rahmani Kartika Ayu dan Mbak Cantia Rasyiqa. Check ini dimulai dari aku… iya harus gercep karena waktu yang diberikan hanya sedikit. Aku menggambarkan cuaca keluargaku seperti musim dingin. Kali aja mirip dengan musim hujan akhir-akhir ini di kotaku. Dingin bukan berarti tidak saling bertegur sapa lho…, dingin yang aku maksud adalah sepi karena anak-anak sudah tidak ada di rumah, tinggal berdua saja dengan pak suami dan kalau siang ditinggal kerja. Sebagai keluarga dengan banyak anak, ...