Langsung ke konten utama

Antar dan Tamani Aku

Melatih Kemandirian Anak

Tantangan pekan pertama, sesuai dengan game satu pekan satu kemandirian telah terlaksana. Proses yang tidak mudah memang, setidaknya ada kemauan dan upaya dengan segala daya. Hasil selalu berbanding lurus dengan proses meski ada saja cobaan yang mengiringi.

Di pekan pertama kami mendapat cobaan anak sakit. Sehingga hasilnya belum maksimal. Tapi, minimal si anak sudah punya kemauan untuk tidur sendiri dan akan tetap diupayakan seterusnya.

Pekan ke dua ini kembali Bunda menawarkan kemandirian apa yang akan dilatih. Ke kamar mandi sendiri tanpa ditunggui , Alhamdulillah jika bisa ke kamar mandi sendiri tanpa minta diantar lagi.
Atau mempersiapkan perlengkapan sekolah.
Pertimbangan Bunda lebih ke kamar mandi sendiri...belibet banget jika lagi mengerjakan sesuatu tetiba dia minta diantar dan ditunggui untuk BAB. Woaaa ….rasanya.

Kalau mempersiapkan perlengkapan sekolah, sejauh ini sudah lumayan mandiri. Mulai awal semester terlihat antusias mempersiapkan buku dan alat tulis, memyampulnya dan memberi nama. Pun ketika pagi hari saat hendak ke sekolah, buku-buku yang akan dibawa hari ini sudah sejak semalam disiapkan. Yang masih sering minta bantuan mempersiapkan air minum dan baju seragam.
Buku hasil menyampul dan memberi label sendiri. Lumayan rapi.

Si anak, tetap memilih ke kamar mandi sendiri sebagai kemandirian yang akan dilatihnya.
Ke kamar mandi aja lho… Apalagi letaknya juga di dalam rumah. Rumah dinas suami yang ukurannya minimalis.
Tapi karena si anak bungsu korban cerita-cerita seru kakak-kakaknya, jadilah dia anak penakut.

Dulu awalnya takut kecoa, lalu pernah ada ular masuk rumah terus jadi takut sama ular. Belum lagi cerita aneh kakak-kakaknya.
Tak mudah menghapus ketakutan ini.
Akibatnya sampai sekarang masih minta ditemani.

Baiklah, langsung ke tantangan hari pertama pekan ke dua ini.
Aturannya adalah tidak ditemani ke kamar mandi di waktu pagi, siang dan sore. Kalau malam diatas jam 11 malam baru boleh minta ditemani.
Diantar tanpa ditemani masuk point tersendiri. Apalagi jika dilakukan di malam hari, ada bonus point.

Dan di hari pertama ini, pagi, siang dan sorenya sukses. Tapi malam harinya masih minta diantar.

#Harike 8
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit