Langsung ke konten utama

Mau Sama Bunda

Komunikasi Produktif : Ketika Kenyataan Tak Seperti Yang  Diharapkan

Menghadapi anak bungsu memang rada berbeda ya, apalagi ketika kakak-kakaknya sudah pada besar dan tak tinggal serumah lagi. Dia menjadi tumpuhan kasih sayang.

Ada dikotomi perasaan, antara tumbuhlah menjadi besar dan dewasa dengan perasaan, kok cepat banget sih gedenya...jadi kangen bayi lagi, jadi kangen balita lagi.
Tak sadar kadang terbawa pada perlakuan kita ke anak.

Yang kami alami, si bungsu masih belum bisa tidur sendiri , masih ingin tidur bersama Bundanya, meski sudah 7 tahun usianya.
Bukan tanpa upaya sejak usia 5 tahun kami sudah berusaha memisahkan tempat tidur hanya saja masih minta ditemani Bunda sampai saat ini.

Seperti malam tadi, sebelumnya kami memberi tantangan untuk tidur sendiri tanpa ditemani dan ke kamar mandi sendiri pada malam hari untuk bak dan gosok gigi sebelum tidur.

Kesepakatan ini kami buat dua malam sebelumnya ketika si anak meminta sepatu, yah sejak masuk sekolah kami belum membelikannya sepatu sementara masih memakai sepatu bekas Masnya yang tak terpakai.

“Bun, belikan sepatu dong, “ pintanya di suatu malam.
“Sepatu adik rusak?”
“Aku kan belum pernah dibelikan sepatu, itu sepatu Mas J...dalamnya sudah mengelupas. Tidak enak dipakainya,” terangnya.
“Boleh, tapi ada tantangannya lho..”
“Apa Bun?”
“Menurut Adik enaknya apa ya?” tanya Bunda.
“Tidur sendiri dan ke kamar mandi sendiri, “ jawabnya mantab.
“Oke, deal. Kita mulai malam ini sampai 10 hari ke depan. Gimana?”
“Oke..”

Tapi baru juga dua malam, mulailah merengek.
“Bunda…., aku ke kamar mandinya sendiri tapi tidurnya sama Bunda lagi ya.”
“Adik kan sudah bisa, dapat dua malam lho..”
“Nggak, malam ini mau tidur sama Bunda, “ mulai marah.

Negosiasi masih diupayakan.
“Bunda temani aja dulu sampai tidur ya."
“Nggak mau, sampai pagi pokoknya.”
“Ya sudah, yuk cepat tidur, “Bunda yang nyerah. Kan ntar juga kalau sudah tidur bisa ditinggal.

Tapi...nyatanya Bundanya tidur juga sampai pagi.
Belum berhasil.
Harus cari cara lain ntar malam.

#harike6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Catatan Tentang Rumah Bijak Digital

Tentang Tim Rumah Bijak Digital bisa disimak di link video berikut ini. Tentang Rumah Bijak Digital Semua kegiatan tim rumah bijak digital , terekam dalam catatan di website kami ini. Sepenggal Catatan Rubi Digi Ketika awal kuliah Bunda Saliha dimulai, tak terbayangkan bakal seperti apa nantinya. Meski kepingan puzzle perkuliahan sedikit tergambar, namun seperti apa gambar yang terukir dari susunan puzzle itu sama sekali tak terduga. Sampai akhirnya kini susunan puzzle itu mulai terlihat bentuknya. Mengawali masa perkuliahan Bunda Saliha ketika pandemi gelombang kedua dimulai. Tak luput, saya pun merasakan juga seperti apa ketika virus itu menghampiri keluarga kami. Berdua suami, beriringan melawan virus yang hingga kini belum juga hilang dari peredaran. Syukur, kami tak sampai harus dirawat di rumah sakit, hanya isolasi mandiri saja di rumah. Masih bisa mengikuti materi kuliah Bunda Saliha meski dengan berbaring saja. Tak terasa enam bulan masa perkuliahan Bunda Saliha berlalu, tak mu

Tim Rubi Digi Menetapkan Tujuan Dengan SMART

Assalamu’alaikum bunda pembelajar! Pernah keluar rumah, terus jalan tanpa tujuan? Pasti kita merasakan nothing kan ya. Segala sesuatu akan lebih terukur dan bermakna jika kita menetapkan tujuan sebelum memulainya. Dengan membuat tujuan kita akan mengetahui arah yang akan kita tuju, jalan yang hendak kita tempuh, cara mencapainya, bahkan bisa mengevaluasi apakah jalan kita sudah benar atau malah melenceng dari tujuan yang kita buat. Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Setiap lembaga atau organisasi butuh perencanaan yang matang agar berjalan dengan baik. Ibarat membawa bahtera untuk mengarungi samudra luas, pasti bukan sekedar berlayar tanpa arah. Harus ada tempat yang akan dituju. Bagaimana bahtera bisa berlayar jika tak jelas arahnya kemana? Jangan bilang sekedar ikut arus, karena bahtera bisa karam di tengah perjalanan. Ciri sebuah organisasi atau tim yang memiliki tujuan: Mereka memiliki keyakinan akan tujuan hidup dalam hal ini tujuan agar tim bisa terus bergerak maju Memiliki pere

Apresiasi Aksi Tim Rubi Digi

Apresiasi Aksi  Ibu pembelajar, setelah Kongres ibu pembaharu, maka sampailah pada materi yang ke 7 yaitu apresiasi aksi. Pada materi ini, dibahas tentang apa yang harus dilakukan oleh tim untuk mengevaluasi aksi yang berjalan selama milestone yang sudah disepakati.  Setiap kegiatan atau aksi, ketika kita mengharapkan adanya dampak yang terlihat maka harus ada apresiasi aksi yang tujuannya untuk melihat sejauh mana efektifitas aksi yang sudah kita lakukan juga apa manfaat yang bisa diambil oleh penerima manfaat. Komponen yang ada dalam apresiasi aksi Pertama, Impact : Impact adalah dampak dari aksi yang sudah kita lakukan pada penerima manfaat atau sosial masyarakat lebih luas.   Apa pentingnya analisa dampak sosial ini untuk aksi kita? Mengukur seberapa besar pengaruhnya pada diri sendiri, lingkungan terdekat dan lingkungan sosial baik di dunia maya maupun di dunia nyata Mengevaluasi kegiatan / aksi yang sudah dilakukan apakah sdh on track , apakah dampak aksi sesuai indikator yg dit